Jika kamu ingin melanjutkan kuliah ke Jerman, maka salah satu tantangan yang wajib kamu hadapi adalah tes masuk studienkolleg. Tes tersebut adalah kelas persiapan masuk Universitas atau dalam istilah lainnya disebut sebagai pre-university course.
Studienkolleg berlangsung hingga 1 tahun sesuai hasil tes masuk juga kebijakan pada masing-masing studienkolleg. Beberapa mahasiswa dengan kemampuan diatas rata-rata boleh ikut program studienkolleg hanya dalam waktu 6 bulan saja.
Topik Pembahasan
Tentang Program Studienkolleg
Agar lebih paham terkait program pre-university course Jerman ini, kamu wajib mengetahui terlebih dahulu bahwa terdapat dua jenis yaitu studienkolleg FH juga studienkolleg Uni. Artinya jika kamu memperoleh ijazah studienkolleg FH maka hanya boleh daftar ke FH saja. Sedangkan Jika kamu memegang ijazah studienkolleg Uni maka boleh daftar ke ke FH ataupun Uni.
Baca juga:
Pengalaman Menarik Selama Studienkolleg Di Jerman
Studientkollege FH dan Studienkolleg Uni
Berikut adalah kegunaan ijazah studienkolleg FH:
- Untuk jenjang pendidikan S1 dan S2
- Untuk bidang perkuliahan bisnis dan IT, teknik, dan desain
- Penekanan kurikulum lebih pada penerapan pekerjaan juga keseharian industri
Sedangkan kegunaan ijazah studienkolleg Uni yaitu:
- Jenjang pendidikan untuk S1, S2, S3
- Bidang perkuliahan lebih lengkap yaitu bisnis dan ilmu pengetahuan, teknik, kedokteran, IPA murni, humaniora, juga ilmu sosial
- Penekanan kurikulum menitikberatkan teori dan pengembangan ilmu
Sebagai calon mahasiswa, kamu disarankan agar daftar dan ikut tes masuk studienkolleg sebanyak-banyaknya supaya kamu punya cadangan cukup. Bagi mahasiswa yang sudah mencoba hingga 2 semester berbeda dan masih gagal dalam mengikuti tes masuk maka tidak boleh melakukan perkuliahan S1 di Jerman.
Misalnya kamu sudah mengikuti tes masuk studienkolleg pada semester A dan hasilnya adalah gagal, lalu mencoba pada semester B dan masih juga gagal, maka akan diperbolehkan pulang ke Indonesia dan tidak diizinkan melanjutkan studi S1 di Jerman.
Walaupun demikian, mahasiswa seperti ini boleh kembali ke Jerman untuk tujuan studi S2 di masa depan. Baik saat semester A atau pun semester B, kamu sebagai calon mahasiswa diizinkan ikut tes masuk studienkolleg sebanyak-banyaknya.
Tes Masuk Studienkolleg
Perlu diketahui bahwa tes masuk studienkolleg terbilang ketat aturannya tetapi tidak seseram yang kamu bayangkan. Jika kamu penasaran apa saja yang harus kamu hadapi ketika mengikuti ujian studienkolleg maka kamu wajib mengerjakan tes masuk bahasa Jerman, tes masuk matematika, dan tes masuk bahasa Inggris.
Tidak perlu berkecil hati terkait soal-soal ujian karena seluruh tes masuk pada ujian matematika dan bahasa Inggris sudah disesuaikan dengan kemampuan pelajar lulusan SMA asal Indonesia. Sedangkan pada ujian bahasa Jerman, maka kamu wajib mempersiapkan diri dengan cara latihan rutin.
Kamu juga harus rajin kerjakan berbagai contoh soal tes pada ada ujian studienkolleg. Jika kamu ingin memperoleh banyak contoh tes masuk bahasa Jerman, kamu bisa langsung buka situs resmi pada tiap studienkolleg.
Baca juga:
Berapa Biaya Studienkolleg Di Jerman? Berikut Estimasinya!
Berapa Biaya Studienkolleg?
Sekarang kamu sudah tahu apa saja informasi tentang tes masuk Studienkolleg dan mata pelajaran apa saja yang akan kamu hadapi dalam tes tersebut. Kamu juga bisa langsung mencari informasi lebih jelas terkait perkuliahan di Jerman dengan langsung hubungi ICAN Education Consultant dan melakukan konsultasi kuliah luar negeri.
Bisa mencapai 200-300 tiap semesternya. Masing-masing mahasiswa memperoleh fasilitas sama termasuk akses koleksi perpustakaan, potongan harga pada kantin Universitas, Juga fasilitas transportasi dalam kota atau antarkota.
Jika kamu sudah menyelesaikan program studi studienkolleg, kamu bisa ikut ujian akhir kelulusan studienkolleg atau terkenal dengan sebutan FSP. Seluruh mata pelajaran yang harus kamu hadapi pada tes sesuai dengan mata pelajaran yang sudah kamu pelajari pada program studienkolleg.
Apabila kamu belum lulus, kamu punya satu kesempatan untuk mengulang ujian semester selanjutnya setelah ikut lagi satu semester tambahan pada studienkolleg. Jika masih belum lulus, mahasiswa harus kembali ke Indonesia dan tidak boleh melanjutkan studi S1 Jerman.