Model pembelajaran di Singapura sering menjadi pertanyaan besar, mengapa sistem pendidikan di Negara tersebut terbilang berhasil. Negara kecil ini justru menjadi salah satu negara maju yang berperan dalam perkembangan ekonomi industri modern. Di era revolusi, sistem pendidikan Singapura menjadi bagian yang mencuri perhatian dunia, karena dianggap punya model pembelajaran terbaik secara global.
Keberhasilan tersebut tidak hanya terjadi pada sekolah menengah Singapura, tetapi juga hingga pada jenjang pendidikan perguruan tinggi. Contohnya, Universitas Nasional Singapura sebagai universitas di Singapura berhasil menduduki ranking tertinggi sebagai universitas terbaik se-Asia, sekaligus menjadi top universitas dunia.
Sejak awal perkembangan Singapura, pemerintah terus memperhatikan bidang pendidikan sebagai bagian dari pembangunan ekonomi. Bermula dari adanya siswa berprestasi tinggi pada tingkat internasional dalam program OECD terkait Penilaian Siswa Internasional, atau terkenal dengan istilah PISA.
Topik Pembahasan
5 Hal Seputar Model Pembelajaran di Singapura
Singapura juga masuk dalam daftar negara top dunia dalam bidang matematika, sains, membuat nama negara tersebut sejajar dengan Kanada, Finlandia, Irlandia, dan Estonia. Untuk tahu lebih banyak tentang belajar di Singapura, kamu bisa menghubungi ICAN Education Consultant untuk melakukan konsultasi kuliah luar negeri. Dalam model pembelajarannya, Singapura tidak lepas dari hal-hal positif berikut ini:
1. Pendidikan Adalah Ekosistem
Setelah merdeka dari Inggris, Singapura masuk dalam deretan negara terkaya, bahkan kekayaannya mengungguli beberapa negara di Asia, Amerika utara, dan Eropa. Sehingga layak menjadikan Singapura sebagai pemimpin sektor pendidikan.
Hal ini karena Singapura memilih pendidikan sebagai ekosistem yang berkembang, menerapkan reformasi efektif pada sistem dari atas sampai ke bawah secara total, sehingga masyarakat juga bisa merasakan perubahan masif tersebut.
Contohnya, Singapura mendorong terwujudnya meritokrasi sebagai bagian dari reformasi sistem pendidikan untuk membangun negara. Reformasi yang terjasi contohnya Sekolah Berpikir, Bangsa Belajar menghasilkan pelajar Singapura yang kreatif, inovatif, dan didukung sekolah yang terus melakukan reformasi agar bisa memenuhi standar internasional.
2. Kurikulum Sekolah Dengan Skill Problem Solving
Sistem pendidikan Singapura menghasilkan para pelajar yang sangat menyukai pekerjaan, melakukan proyek, atau juga berpikir kreatif. Setiap kelasnya menyediakan pembelajaran agar dapat memberikan bekal berupa keterampilan dan wawasan memecahkan masalah pada setiap mata pelajaran. Sehingga, para pelajar mampu memecahkan apa saja tantangan dalam dunia nyata. Kuliah di Singapura akan membawa pengalaman nyata agar siap memulai karir.
Singapura juga punya lembaga berwenang yang secara aktif bekerja untuk mengevaluasi dan terus membangun sistem sekolah sebagai solusi kinerja. Pada tahun 2017, pernah terdapat laporan masa psikologis pada siswa, karena adanya sistem akademis yang terlalu ketat.
Saat itulah, otoritas pendidikan memilih mengurangi tekanan terhadap siswa, kemudian Singapura memperkenalkan strategi baru yaitu Teach Less, Learn More untuk memberikan inspirasi terhadap para pendidik bahwa lebih baik memberikan kualitas, bukan kuantitas.
3. Budaya Kondusif
Singapura merupakan negara yang percaya setiap anak itu sama pandai. Dalam hal ini, melibatkan peran orang tua. Jadi, para orang tua tidak fokus terhadap kecerdasan anak, tetapi lebih cenderung memberikan pujian terhadap kemampuan masing-masing anak.
Kementerian Pendidikan di Singapura juga memberikan tekanan terhadap keterlibatan para orang tua. Itulah mengapa, dalam model pembelajarannya, tidak lepas dari adanya dua platform, yaitu Parent Support Group serta pertemuan wali murid tahunan di sekolah untuk membangun partisipasi para orangtua terhadap berbagai kegaitan sekolah.
4. Model Pembelajaran Akuntabel
Profesionalisme adalah kunci utama keberhasilan model pembelajaran di Singapura, terutama untuk para tenaga pendidik. Singapura bahkan mempunyai aturan bahwa guru harus mengikuti pelatihan dari Lembaga Pendidikan Nasional yaitu NIE. Guna mendukung sumber daya manusia dan profesionalisme para guru, Singapura juga rajin melakukan investasi supaya para tenaga pengajar punya prestise atau status membanggakan.
NIE adalah institusi untuk melatih para guru agar menjadi pribadi yang berkualitas melalui berbagai macam kursus, memastikan adanya kontrol kualitas bahwa setiap ada guru baru, pasti bisa bekerja profesional di dalam kelas, menggunakan sistem pembelajaran era digital. Bahkan, NIE juga menerapkan pembelajaran baru yang telah diciptakan yaitu Model Pendidikan Guru Abad-21.
5. Kurikulum Nasional Yang Tepat Sasaran
Ciri khas pembelajaran di Singapura adalah tujuan yang sangat jelas, dan identifikasi apa hasil pendidikan yang diharapkan. Sehingga, akan diterapkan dalam pembuatan kurikulum nasional, meniru berbagai pedagogi untuk pengembangan profesionalitas guru.
Tujuan-tujuan ini juga penting, untuk menciptakan hubungan konseptualisasi dan penerapan kebijakan. Sehingga dapat memenuhi visi pendidikan nasional.
Baca juga:
Kuliah Di Singapura Vs Australia, Mana Yang Akan Kamu Pilih?
Sistem Pendidikan di Singapura dari SD Sampai Universitas
Menurut Menteri Singapura, Tharman Shanmugaratnam, menyebutkan bahwa tujuan pendidikan di Singapura adalah mempertahankan nilai-nilai keunggulan juga mendorong generasi muda agar mampu menemukan hasrat dan mencapai keberhasilan sesuai kemampuan.
Model pendidikan di Singapura dari umur enam tahun, yaitu siswa masuk SD dengan masa belajar selama 10-11 tahun. Kemudian, melanjutkan pendidikan sekolah menengah selama 4-5 tahun. Selanjutnya, pelajar bisa memilih dua jalur pembelajaran kejuruan, politeknik, perguruan tinggi junior agar bisa sampai pada tingkat universitas.
Itulah informasi lengkap tentang model pembelajaran di Singapura. Sekarang, kamu sudah tahu bahwa alasan keberhasilan pendidikan di Singapura tidak lepas dari kemampuan negara tersebut dalam menerima bahwa masing-masing anak didik pasti berbeda dan punya kelebihan pada bidang tertentu. Sehingga, bisa mendorong para pelajar agar mencapai kemampuan terbaik sesuai kecepatannya.