Berhasil menyelesaikan pendidikan tingkat SMA, terkadang kita masih merasa bingung, ingin kuliah dimana, mengambil jurusan apa, masuk kuliah lewat jalur apa, dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul untuk diri sendiri.
Bagi beberapa orang ternyata pertanyaan tersebut bisa memberikan rasa galau, sedih, atau bahkan kecewa jika tidak bisa masuk ke perguruan tinggi sesuai dengan keinginan. Jika kamu tidak berhasil masuk perguruan tinggi favorit sesuai dengan keinginan, maka salah satu cara untuk bisa mengatasi hal tersebut dengan gap year.
Sekalipun hingga saat ini gap year masih dianggap sesuatu yang kurang menarik di Indonesia dan terkesan seperti pengangguran, tetapi kamu bisa membuat gap year menjadi lebih bermanfaat dan berarti loh.
Topik Pembahasan
Apa itu Gap Year?
Jadi gap year adalah jeda untuk beristirahat dari pendidikan formal. Dengan kata lain gap year merupakan kondisi ketika seseorang memutuskan untuk tidak kuliah di tahun pertama setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA. Secara umum gap year biasanya berlangsung selama 1 – 2 tahun saja, hal ini bisa disesuaikan dengan keputusan diri kamu sendiri.
Ada beberapa hal yang menjadikan pelajar memilih mengambil gap year. Jadi, hal ini juga bisa menjadi keputusan tepat ketika kamu masih mempersiapkan diri untuk kuliah di kampus favorit ya.
3 Alasan Mengambil Gap Year
Sebenarnya ada banyak alasan kenapa mengambil gap year kuliah bagi yang tidak berhasil masuk perguruan tinggi bisa berdampak positif. Jadi sebelum kamu memberikan label untuk diri sendiri karena tidak berhasil masuk perguruan tinggi favorit, kamu sebaiknya harus memahami kondisi setiap individu itu berbeda.
Ada berbagai macam alasan pelajar tertarik untuk mengambil gap year, seperti berikut:
1. Finansial Keluarga Belum Stabil
Alasan pertama bisa dikarenakan finansial keluarga belum stabil. Harus disadari bahwa biaya perkuliahan juga patut menjadi hal yang dipertimbangkan sebelum mendaftar di kampus dan jurusan favorit. Apalagi jika kamu tertarik untuk mengambil jurusan yang memerlukan banyak biaya, seperti Jurusan Kedokteran atau Jurusan Tata Rias.
Jurusan tersebut tidak hanya mengharuskan setiap mahasiswa memba UKT, tetapi juga menyiapkan berbagai macam dana untuk ujian praktek, membeli buku, atau beberapa alat penunjang perkuliahan. Hal-hal tersebut biasanya akan ditanggung sendiri oleh mahasiswa.
2. Tidak Diterima di PTN Favorit
Alasan lain kenapa mengambil gap year dikarenakan pelajar belum berhasil untuk masuk di perguruan tinggi dan mengambil jurusan yang sesuai keinginan. Jadi lebih memilih untuk mengambil gap year dan menyiapkan diri menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri di tahun berikutnya.
Beberapa pelajar yang mengambil gap year karena benar-benar mempersiapkan diri untuk diterima di PTN favorit dengan jurusan yang sesuai biasanya sangat bersungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan program studi di kampus tertentu, sehingga tidak ingin mengambil alternatif lain.
3. Ingin Kuliah di Luar Negeri
Alasan lain mengambil gap year juga bisa dikarenakan memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Biasanya pelajar yang ingin kuliah di luar negeri akan butuh waktu untuk mempelajari bahasa asing, mempersiapkan ujian tulis, ujian wawancara, mempersiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan, dan lain sebagainya.
Tidak hanya kuliah di luar negeri, tetapi beberapa pelajar yang tertarik untuk masuk Akademi Kepolisian ataupun Akademi Militer biasanya mengambil gap year untuk mempersiapkan diri melatih kekuatan fisik dan persiapan ujian demi mengejar cita-citanya.
Kegiatan yang Bisa Dilakukan Ketika Gap Year
Ketika memutuskan untuk gap year dengan tidak melanjutkan pendidikan selama 1 atau 2 tahun setelah menyelesaikan SMA, lalu apakah tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan? Justru tidak tepat, sebab gap year memberikan waktu bagi diri sendiri untuk melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat.
Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan ketika mengambil gap year, seperti berikut:
Mengambil Kerja Part Time
Kegiatan produktif yang bisa dipilih ketika gap year adalah mengambil kerja part time. Jadi kamu bisa mencoba untuk membuka online shop tanpa harus mengeluarkan modal atau menjadi seorang dropshipper, mengajar bimbel, menjadi seorang barista, dan lain sebagainya.
Jika kamu tertarik dengan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat, maka bisa mencoba menjadi volunteer atau sukarelawan. Jadi kamu bisa sembari jalan-jalan ke pelosok Indonesia untuk membantu kelompok yang membutuhkan.
Belajar Skill Baru
Masa waktu gap year juga bisa dimanfaatkan untuk belajar skill baru yang mungkin tidak didapatkan di sekolah. Misalnya,bagi kamu yang suka sekali dengan teknologi informatika maka bisa belajar coding, digital marketing, atau memperdalam kemampuan kamu menggunakan microsoft excel.
Kalian tersebut banyak dicari di dunia kerja dan bisa dikerjakan dimana saja. Jangan lupa, menguasai kemampuan bahasa Inggris juga sangat penting.
Menyalurkan Hobi
Jika selama sekolah kamu tidak bisa menyalurkan hobi dengan baik, maka dengan mengambil gap year bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hobi. Misalnya, kamu bisa membuat vlog tentang memasak, menulis, main alat musik, dan lain sebagainya.
Selain bisa menurunkan stres, ternyata hobi tersebut juga bisa menjadi Sumber penghasilan.
Gabung Bimbel
Gap year Bukan berarti menghilangkan kesempatan untuk kuliah di kampus favorit kamu. Kamu tetap memiliki kesempatan untuk mempelajari semua materi UTBK dan Ujian Mandiri, bahkan bisa ikut bimbingan belajar juga.
Mengikuti bimbingan belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri akan memberikan dampak positif karena kamu lebih siap untuk menghadapi ujian tersebut dan memiliki peluang lebih besar diterima di kampus favorit dengan jurusan yang diinginkan.
Manfaat Mengambil Gap Year
Tidak banyak yang tahu, sebenarnya gap year bisa memberikan kesempatan bagi setiap pelajar yang menyelesaikan SMA untuk menjadi lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan banyak sisi positif yang bisa diperoleh ketika memutuskan mengambil gap year, seperti berikut:
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Sendiri
Manfaat pertama mengambil gap year bisa membantu kamu mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Banyak belajar yang terburu-buru untuk menentukan jurusan perkuliahan karena waktu yang dimiliki tidak banyak dan kurang mengetahui apa kelebihan serta kekurangan diri sendiri.
Dengan mengambil gap year maka akan ada jeda waktu untuk bisa mengetahui minat kamu. Jadi setelah mengetahui minat dan kemampuan diri sendiri, Kamu bisa memutuskan mengambil alternatif program studi yang sesuai.
Jangan sampai setelah mengambil perkuliahan justru merasa bahwa kamu salah mengambil jurusan dan membuat perkuliahan menjadi berantakan.
Membantu Meningkatkan Kemandirian
Manfaat lainnya ternyata bisa membantu kamu meningkatkan kemandirian setelah mengambil gap year. Misalnya saja dengan mengikuti kegiatan volunteer, menjadi seorang freelancer, atau bahkan mengambil kerja part time yang akan membantu kamu keluar dari zona nyaman.
Lebih Siap Menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri
Manfaat lainnya yang bisa dirasakan adalah kamu akan lebih siap menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri tahun depan. Jadi, pelajar yang mengambil gap year ternyata masih bisa mengikuti UTBK dan Ujian Mandiri maksimal 2 tahun setelah menyelesaikan lulus SMA.
Jadi waktunya bisa dimanfaatkan untuk mencicil materi yang belum dikuasai dan mempersiapkan diri untuk menyadari kesulitan apa saja ketika menghadapi UTBK dan Ujian Mandiri. Peluang diterima di kampus dan jurusan favorit jauh lebih besar.
Perbedaan Gap Year dengan Semi Gap Year
Nah, selain mendengar istilah gap year mungkin kamu juga pernah dengar tentang semi gap year. Keduanya ternyata berbeda, jika semi gap year adalah turunan dari istilah gap year dan bisa diartikan ketika kamu mengambil jeda untuk melanjutkan pendidikan tinggi tetapi ada kegiatan lainnya.
Jadi perbedaan gap year dan semi gap year ini terletak pada status orang tersebut. Orang yang mengambil semi gap year memiliki status sebagai mahasiswa, sedangkan gap year tidak memiliki status mahasiswa.
Tentu ada banyak alasan kenapa pelajar Indonesia juga tertarik mengambil semi gap year, misalnya belum diterima di jurusan dan kampus impian, merasa salah ambil jurusan, atau justru memberikan tantangan untuk diri sendiri.
Jadi gap year adalah jeda yang diambil untuk beristirahat dari pendidikan formal. Tersebut membuat seseorang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan tinggi atau kuliah di tahun pertama setelah menyelesaikan pendidikan SMA.
Ada banyak alasan kenapa banyak pelajar yang mengambil gap year, seperti finansial keluarga, belum diterima di perguruan tinggi dan jurusan yang diimpikan, atau melanjutkan sekolah ke luar negeri.