Banyak mahasiswa Indonesia yang memilih untuk melanjutkan studi di negara tetangga atau Malaysia. Karena biaya hidup di Malaysia pun terbilang masih cukup terjangkau. Selain itu, banyak pula beasiswa yang ditawarkan untuk kuliah di negara Malaysia. Perlu diketahui bahwa sistem kuliah di Malaysia akan cukup berbeda dengan sistem kuliah Indonesia.
Bukan hanya Malaysia, biasanya setiap negara memiliki sistem kuliah yang berbeda. Pasalnya, sistem kuliah memang menyesuaikan dengan kebijakan negaranya masing-masing. Terlebih, kurikulum yang diajarkan di setiap negara pun tentunya akan mengalami perbedaan. Meskipun program studinya memiliki kemiripan, tetapi sistemnya mungkin akan berbeda.
Topik Pembahasan
Mengenal Sistem Kuliah di Malaysia
Sehingga sama halnya seperti negara lain, Malaysia pun memiliki sistem perkuliahan yang berbeda. Sistem perkuliahan ini tentunya perlu diketahui terlebih dahulu bagi kamu yang berminat melanjutkan pendidikan di Malaysia. Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Bahasa Pengantar Kuliah
Bahasa Melayu adalah bahasa pengantar utama di sekolah-sekolah umum Malaysia. Bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa kedua di sekolah dasar dan menengah. Di sekolah dasar tipe nasional Cina dan Tamil, Bahasa Melayu diajarkan sebagai bahasa kedua dan bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa ketiga.
Di perguruan tinggi negeri, bahasa pengantar di program Sarjana adalah Bahasa Melayu kecuali untuk mata pelajaran yang berkaitan dengan sains, matematika dan komputasi dan mata pelajaran IT, yang umumnya diajarkan dalam bahasa Inggris. Sebagian besar studi pascasarjana juga dilakukan dalam bahasa Inggris. Di lembaga pendidikan tinggi swasta, bahasa Inggris biasanya sebagai bahasa pengantar.
2. Tahun akademik
Tahun ajaran berlangsung dari Januari hingga November. Di pendidikan tinggi, mata pelajaran biasanya diajarkan selama semester. Beberapa universitas memiliki semester ketiga 8-12 minggu, memungkinkan siswa untuk menyelesaikan program dalam waktu yang lebih singkat.
3. Sistem Perkuliahan
Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia sangat berfokus pada pengembangan kualitas dan kuantitas penelitian dari universitas-universitas utamanya, dan negara tersebut saat ini membelanjakan 1 persen dari PDB untuk penelitian dan pengembangan.
Lima dari 65 universitas dan perguruan tinggi universitas di Malaysia sejauh ini telah diberikan status ‘universitas riset’, yang berarti tambahan dana pemerintah dan peningkatan otonomi. Kelima universitas riset tersebut adalah:
- Universiti Malaya
- Universiti Putra Malaysia
- Universiti Kebangsaan Malaysia
- Universiti Sains Malaysia
- Universiti Teknologi Malaysia
Untuk mengetahui kapan intake di universitas pilihan kamu di Malaysia, kamu bisa melakukan konsultasi kuliah luar negeri di ICAN Education Consultant. Tim konselor kami juga akan memberikan bantuan proses pendaftaran agar kamu bisa masuk sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Baca Juga: Proses Pendaftaran Universitas di Malaysia
Jenjang Pendidikan di Malaysia
Di Malaysia, mahasiswa yang mengambil program Bachelor atau Gelar Sarjana menyelesaikan studi dari 3-5 tahun. Program sarjana pada lembaga swasta menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Sedangkan beberapa lembaga perguruan tinggi negeri menggunakan Bahasa Melayu.
Gelar Bachelor diberikan pada mahasiswa jika sudah menyelesaikan minimal 120 kredit. Tidak hanya jurusan utama, kamu juga bisa memilih jurusan konsentrasi minor. Contohnya, kalau kamu kuliah jurusan International Business, maka bisa memilih konsentrasi minor e-commerce. Masing-masing universitas punya kebijakan berbeda.
Jurusan major merupakan program studi sebagai fokus studi. Agar bisa memenuhi kredit nilai, kamu harus memenuhi berapa kuota mata kuliah sesuai ketentuan. Minor merupakan jurusan dengan fokus sekunder. Mahasiswa dapat memilih minor kalau memang mempunyai minat pada bidang pelajaran tertentu. Tetapi, tidak masalah jika tidak mengambilnya karena tidak berpengaruh pada kelulusan.
Ada juga universitas yang menawarkan gelar Honours (Hons) yang merupakan bagian gelar Bachelor, gelar tambahan. Syaratnya bisa berbeda pada tiap program kuliah. Secara umum, Honours bisa diperoleh dengan prestasi akademis tinggi dan tambahan waktu kuliah selama satu tahun dengan tugas akhir berupa tesis atau tugas riset.
Sistem kuliah di Malaysia pada program pascasarjana, tersedia pada level Master dan Doktoral, dengan jalur pembelajaran, penyelesaian tesis, dan disertasi atau penelitian. Program pascasarjana di Malaysia mempunyai struktur yang mirip di Australia dan Inggris, karena kamu harus ikut kelas kuliah, workshop, tutorial, dan seminar. Durasi kuliah yaitu 1-5 tahun untuk Master, dan PhDs adalah empat tahun.
Mengenal Sistem Kuliah di Malaysia: Biaya Kuliah di Malaysia
Selain sistem pendidikan, hal yang wajib untuk diketahui adalah biaya studi di Malaysia. Karena tentunya sebelum melakukan perkuliahan pun perlu adanya perhitungan biaya. Inilah rinciannya!
1. Biaya Pendidikan
Untuk biaya pendidikan sebenarnya cukup bervariasi, tergantung jurusan dan universitasnya. Universitas swasta biasanya akan memakan biaya sekitar Rp. 150.000.000 sampai dengan Rp. 550.000.000. Sedangkan universitas negeri biasanya mengharuskan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 40.000.000 sampai dengan Rp. 100.000.000 per tahunnya.
Biaya tersebut merupakan biaya yang akan dikeluarkan apabila berkuliah di program S1 atau sarjana. Sedangkan untuk program S2 atau magister adalah kisaran Rp. 75.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000 (universitas swasta). Sedangkan untuk universitas negeri adalah sekitar Rp. 45.000.000 sampai dengan Rp. 130.000.000 per tahunnya.
2. Biaya Hidup
Selain biaya pendidikan, akan terdapat pula biaya hidup. Untuk akomodasi, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan mulai dari Rp. 1.000.000. Untuk biaya transportasi adalah sekitar Rp. 200.000, begitupun dengan biaya internet dan tagihan air serta listrik.
Sistem kuliah di Malaysia ternyata memang cukup berbeda dengan Indonesia. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui dan pahami terlebih dahulu sistem perkuliahannya. Sebelum akhirnya memutuskan untuk berkuliah di Malaysia. Agar lebih cepat untuk beradaptasi di Malaysia.