Tingkatan sekolah di Inggris berbeda dan bisa membingungkan pelajar Indonesia yang ingin memilih studi di Inggris. Inggris menawarkan pengalaman akademik luar biasa bagi mahasiswa internasional. Mulai dari sekolah-sekolah yang diakui secara global, pendekatan pengajaran inovatif, hingga dosen-dosen yang merupakan pemikir terkemuka di bidangnya.
Inggris juga telah menjadi pilihan utama bagi banyak tokoh besar dunia. Jadi, jika kamu bercita-cita meraih pencapaian besar dalam hidup, belajar di Inggris bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk mewujudkan impianmu.
Topik Pembahasan
Tingkatan Sekolah di Inggris
Sistem sekolah di Inggris terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Early Years Foundation Stage, Primary School, Secondary School, Sixth Form atau College, dan Higher Education. Masing-masing jenjang ini memiliki karakteristik dan tahapan yang mendukung perkembangan siswa karena setiap tahapan memiliki kurikulum khusus. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang sistem jenjang pendidikan Inggris.
Early Years Foundation Stage

Early Years Foundation Stage (EYFS) adalah kurikulum yang menetapkan standar pembelajaran, perkembangan, dan perawatan anak sejak lahir hingga usia 5 tahun. Tahapan ini menjadi landasan penting sebelum anak memasuki pendidikan formal.
Semua sekolah dan penyedia layanan anak usia dini yang terdaftar di Ofsted wajib mengikuti EYFS. Hal ini termasuk pengasuh anak (childminders), prasekolah, tempat penitipan anak (nurseries), dan kelas penerimaan (reception classes) di sekolah dasar.
Dalam praktiknya, anak-anak belajar melalui permainan dan aktivitas yang menyenangkan. Metode ini digunakan untuk mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang penting bagi perkembangan anak. Ada tujuh area utama dalam pembelajaran di EYFS, yaitu:
- Communication and language (komunikasi dan bahasa)
- Personal, social and emotional development (perkembangan pribadi, sosial, dan emosional)
- Physical development (perkembangan fisik)
- Literacy (literasi)
- Mathematics (matematika)
- Understanding the world (pemahaman tentang dunia)
- Expressive arts and design (seni ekspresif dan desain)
Perkembangan anak akan ditinjau pada dua tahap penting. Pertama, saat anak berusia antara 2 hingga 3 tahun, praktisi pendidikan usia dini atau petugas kesehatan akan menilai perkembangan anak. Kedua, guru kelas menilai pencapaian anak di akhir tahun ajaran saat berusia 5 tahun. Penilaian ini berbasis observasi di kelas, bukan ujian tertulis, dan menggunakan early learning goals sesuai standar EYFS.
Primary School

Tahap primary mencakup tiga rentang usia: nursery (di bawah usia 5 tahun), infant (usia 5 hingga 7 atau 8 tahun – Key Stage 1), dan junior (hingga usia 11 atau 12 tahun – Key Stage 2). Namun, di Skotlandia dan Irlandia Utara, tidak ada perbedaan yang jelas antara sekolah infant dan junior. Primary school di Inggris menggunakan National Curriculum.
Kurikulum Nasional ini menawarkan serangkaian mata pelajaran dan standar yang sama di semua primary school. Tujuannya untuk memastikan semua sekolah didanai negara menawarkan pendidikan yang seimbang, luas, dan mempersiapkan siswa melanjutkan jenjang pendidikan menengah serta kehidupan di masa depan.
Kurikulum nasional saat ini di Inggris diluncurkan pada tahun 2014. Sementara itu, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara memiliki kurikulum nasional mereka sendiri yang terpisah dari sistem Inggris.
Semua sekolah negeri di Inggris secara hukum diwajibkan untuk mengajarkan kurikulum nasional. Hanya sekolah bebas (free schools) dan akademi (academies) yang memiliki kebebasan untuk merancang kurikulum sendiri.
Kurikulum nasional di Inggris menekankan tiga mata pelajaran utama, yaitu Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Ketiga mata pelajaran ini dianggap sebagai fondasi utama dalam pengembangan akademik siswa dan menjadi fokus utama dalam penilaian dan pengajaran. Selain mata pelajaran inti tersebut, terdapat delapan mata pelajaran tambahan (foundation subjects) yang juga wajib diajarkan, yaitu:
- Seni dan Desain (Art and Design)
- Komputasi (Computing)
- Desain dan Teknologi (DT / Design and Technology)
- Bahasa Asing (diajarkan mulai dari Key Stage 2)
- Geografi
- Sejarah
- Musik
- Pendidikan Jasmani (PE / Physical Education)
Di bawah kurikulum nasional, sekolah juga diwajibkan memberikan Pendidikan Agama (Religious Education) dan Pendidikan Hubungan Sosial (Relationships Education). Beberapa sekolah dasar juga memilih untuk mengajarkan Pendidikan Seksual (Sex Education), meskipun ini tidak bersifat wajib.
Secondary School

Kurikulum nasional di Inggris dimulai dari sekolah dasar negeri dan berlanjut ke pendidikan menengah negeri, yang dimasuki anak-anak mulai usia 11 tahun ke atas. Sama seperti pada jenjang primary school, tujuan utamanya adalah menyediakan pendidikan yang seimbang dan luas serta konsisten di seluruh negeri.
Sekolah negeri di Inggris diwajibkan mengajarkan National Curriculum , kecuali sekolah bebas (free schools) dan akademi. Sekolah bebas dan akademi tidak memiliki kebebasan penuh, karena diwajibkan mengajarkan Bahasa Inggris, Matematika, Sains, dan Pendidikan Agama. Dalam praktiknya, sekolah-sekolah tersebut tetap mengadopsi sebagian besar kurikulum nasional, meskipun tidak wajib secara hukum.
Kurikulum nasional dibagi menjadi empat tahapan utama (Key Stages / KS) yang mengatur pendidikan hingga usia 16 tahun, meskipun pendidikan penuh waktu wajib hingga usia 18 tahun di Inggris. KS3 dan KS4 termasuk kurikulum jenjang sekolah menengah.
Untuk KS3, siswanya mencakup Year 7, 8, dan 9 (usia sekitar 11–14 tahun) dan tiga tahun pertama di sekolah menengah. Terdapat 12 mata pelajaran wajib pada KS3, yaitu:
- Tiga mata pelajaran inti: Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains.
- Tiga mata pelajaran dasar lainnya: Komputasi, Pendidikan Jasmani (PE), dan Kewarganegaraan (Citizenship).
- Tambahan lainnya: Sejarah, Geografi, Bahasa Asing Modern (minimal satu), Desain & Teknologi, Seni & Desain, dan Musik.
Selanjutnya, pada KS4 adalah kurikulum nasional mencakup Year 10 dan 11 (usia sekitar 14–16 tahun). Pada tahap ini, siswa mempersiapkan diri untuk ujian GCSE (General Certificate of Secondary Education). Mata pelajaran KS4 berfokus pada GCSE.
Mata pelajaran inti (wajib GCSE): Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Untuk mata pelajaran Sains, siswa dapat memilih: Single Science, Double Science (setara 2 GCSE), dan Triple Science (Biologi, Fisika, dan Kimia, setara 3 GCSE — biasanya diambil oleh siswa yang unggul). Pada mata pelajaran tambahan, pilihan tergantung tiap sekolah. Siswa wajib memilih minimal satu mata pelajaran dari kelompok berikut:
- Seni (misal: Seni Rupa, Musik, Drama)
- Desain dan Teknologi (misal: Grafis, Tata Boga)
- Humaniora (misal: Sejarah, Geografi, Pendidikan Agama)
- Bahasa Asing Modern (misal: Prancis, Jerman, Spanyol)
Sekolah menengah dinilai berdasarkan jumlah siswa yang mengambil kombinasi GCSE yang termasuk dalam English Baccalaureate (EBacc). Kombinasi tersebut mencakup:
- Bahasa Inggris (Literatur dan Bahasa)
- Matematika
- Dua mata pelajaran Sains
- Satu Bahasa Asing
- Sejarah atau Geografi
Kinerja siswa di mata pelajaran ini juga menjadi tolok ukur kualitas sekolah. Sebagai tambahan, semua siswa harus diajarkan mata pelajaran dasar seperti komputasi, pendidikan jasmani (PE), dan kewarganegaraan, namun tidak diwajibkan untuk mengikuti ujian atau memperoleh kualifikasi dalam mata pelajaran tersebut.
Sekolah juga wajib memberikan pendidikan tentang hubungan, seksualitas, dan kesehatan, serta pendidikan agama. Namun, siswa tidak diwajibkan mengikuti ujian dalam mata pelajaran ini. Orang tua dapat mengajukan permintaan jika tidak memberikan izin untuk anak dalam mengikuti pelajaran tersebut.
Sixth Form/College

Di jenjang Sixth Form di Inggris, terdapat dua tipe institusi utama yang menyelenggarakan pendidikan untuk siswa usia 16-18 tahun. Pertama, Sixth Form yang menjadi bagian dari sekolah. Kedua, Sixth Form College yang berdiri secara independen. Keduanya memiliki fokus utama untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja.
Sixth Form yang terintegrasi sekolah mengarahkan siswa melanjutkan pendidikan dari Year 7 hingga Year 13 dalam satu institusi, atau bergabung pada Year 12. Jenis Sixth Form ini biasanya menawarkan kurikulum seperti A-levels, International Baccalaureate (IB), Highers (Skotlandia), atau Pre-U sebagai persiapan masuk universitas.
Beberapa sekolah juga menggabungkan program akademik dengan pelatihan vokasional seperti BTEC dan program magang. Banyak institusi independen juga menawarkan Extended Project Qualification (EPQ), yang memberikan siswa kesempatan mengembangkan proyek riset mandiri.
Sementara itu, Sixth Form College menawarkan lebih banyak variasi mata pelajaran dan jalur pendidikan dibandingkan sekolah tradisional. Pada Sixth Form College, siswa dapat memilih mata pelajaran, dengan pilihan hingga 40 mata pelajaran A-Level serta berbagai kualifikasi teknis dan vokasional. Pilihan ini memberikan kebebasan siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan minat dan rencana masa depan.
Mayoritas siswa Sixth Form memilih jalur A-Level, sebuah program dua tahun yang mengharuskan siswa memilih tiga hingga empat mata pelajaran secara mendalam. Kurikulum A-Level telah diperbarui dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang bersifat linear, artinya ujian akhir dilakukan di akhir tahun kedua. AS-Level masih tersedia, namun hasilnya tidak lagi berkontribusi pada nilai akhir A-Level.
Selain A-Level, ada pilihan lain seperti International Baccalaureate (IB) yang menawarkan cakupan lebih luas. Dalam program IB, siswa umumnya mengambil enam mata pelajaran, mencakup berbagai disiplin ilmu. Alternatif lainnya termasuk Pre-U dan Highers, yang juga digunakan untuk masuk universitas.
Dalam kurikulum Sixth Form, terdapat Extended Project Qualification (EPQ). Program kualifikasi ini membuat siswa melakukan penelitian mandiri di luar kurikulum A-Level. EPQ menuntut siswa memilih topik sendiri, melakukan riset, menyusun laporan, dan mempresentasikan hasilnya. Selain mengembangkan keterampilan akademik dan riset, EPQ memberi poin tambahan untuk UCAS, sistem pendaftaran universitas di Inggris.
Higher Education

Di Inggris, gelar sarjana (bachelor’s degree) umumnya membutuhkan waktu tiga tahun untuk diselesaikan dan sebagian besar menawarkan tingkat honours level. Beberapa contoh gelar sarjana di Inggris meliputi:
- BA (Bachelor of Arts)
- BEng (Bachelor of Engineering)
- BSc (Bachelor of Science)
Selain itu, terdapat program diploma vokasi berdurasi dua tahun yang ditawarkan oleh perguruan tinggi negeri. Diploma ini memberikan pengecualian terhadap tahun pertama bahkan tahun kedua program gelar sarjana. Beberapa perguruan tinggi swasta juga menawarkan program diploma satu tahun, setara dengan tahun pertama universitas.
Mahasiswa yang menyelesaikan diploma satu tahun ini dapat melanjutkan langsung ke tahun kedua di sejumlah universitas. Untuk jenjang pascasarjana, program studi di Inggris dikenal sangat intensif sehingga durasinya cenderung lebih singkat dibandingkan negara lain. Contohnya:
Gelar PhD (Doctor of Philosophy) berbasis riset dengan durasi antara 2 hingga 7 tahun, tergantung bidang studi dan jenis penelitian.
Gelar Master’s seperti MA (Master of Arts) atau MEng (Master of Engineering) biasanya dapat diselesaikan dalam 12 bulan.
Program MBA (Master of Business Administration), sebagai salah satu program magister paling bergengsi, durasi hingga 2 tahun dan ditujukan bagi pelamar yang berpengalaman minimal dua tahun dalam posisi manajerial.
Baca Juga :
Keunggulan Sistem Pendidikan Di Inggris Yang Perlu Kamu Tahu
Perbandingan dengan Tingkatan Sekolah di Indonesia
Untuk memahami sistem pendidikan Inggris secara menyeluruh, penting untuk membandingkannya dengan struktur pendidikan di Indonesia. Meskipun kedua negara memiliki tujuan sama dengan memberikan pendidikan dasar hingga jenjang tinggi, keduanya memiliki perbedaan signifikan.
Kedua negara ini memiliki perbedaan dalam hal durasi, kurikulum, dan jenjang pendidikan yang diterapkan. Tabel perbandingan ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai bagaimana tiap negara membentuk jalur pendidikan formal dari usia dini hingga ke perguruan tinggi.
Aspek | Inggris (UK) | Indonesia |
Struktur Pendidikan | Early Years → Primary → Secondary → Sixth Form/College → Higher Education | PAUD → SD → SMP → SMA/SMK → Perguruan Tinggi |
Durasi Sekolah Wajib | 5–16 tahun (KS1–KS4) / Banyak siswa lanjut sampai 18 tahun | 7–15 tahun (SD–SMP) / Banyak siswa lanjut sampai 18 tahun (hingga SMA/SMK) |
Tahun Ajaran | September – Juli | Juli – Juni |
Evaluasi Nasional | GCSE (usia 16), A-Level/BTEC/IB (usia 18) | Ujian Sekolah dan/atau Asesmen Nasional (AN) di SD, SMP, SMA/SMK |
Jalur Akademik vs Vokasional | A-Level untuk akademik, BTEC & diploma untuk vokasional | SMA untuk akademik, SMK dan Diploma 1–3 untuk vokasional |
Sertifikasi Pendidikan Menengah | GCSE (usia 16), A-Level/BTEC (usia 18) | Ijazah SMP (usia 15), Ijazah SMA/SMK (usia 18) |
Bahasa Pengantar | Bahasa Inggris | Bahasa Indonesia |
Kurikulum Nasional | National Curriculum untuk sekolah negeri; bebas bagi sekolah independen (tetapi tetap “broad and balanced”) | Kurikulum Merdeka / Kurikulum 2013, berlaku nasional |
Opsi Pendidikan Tinggi | BA/BSc (3 tahun), Master (1–2 tahun), PhD (2–7 tahun) | S1 (4 tahun), S2 (2 tahun), S3 (3–5 tahun) |
Metode Penilaian | Ujian akhir tahun, coursework, asesmen modular tergantung jenjang | Penilaian sumatif, formatif, ujian akhir semester, tugas proyek |
Sistem Nilai | A* hingga E (A-Level), 9–1 (GCSE) | 0–100, predikat A sampai E di beberapa sekolah, IPK di perguruan tinggi |
Sekolah Khusus | Grammar school, special needs school, faith school | Sekolah inklusi, SLB (Sekolah Luar Biasa), sekolah berbasis agama |
Melalui tabel perbandingan tersebut, dapat terlihat bahwa meskipun sistem pendidikan di Inggris dan Indonesia memiliki struktur berbeda, keduanya berupaya memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dari berbagai latar belakang. Dengan mengenali karakteristik masing-masing sistem, kamu dapat lebih mudah merencanakan dan beradaptasi dengan pendidikan di Inggris.
Fakta Menarik Lainnya Tentang Sekolah di Inggris
Budaya siswa di Inggris berfokus pada akademik, nilai-nilai sosial, kebebasan berekspresi, dan rasa kebersamaan yang kuat. Di balik sistem pendidikan yang terkenal ketat dan terstruktur, para siswa di Inggris menjalani keseharian sekolah yang penuh warna dengan berbagai kebiasaan unik.
Kehidupan siswa di Inggris memberikan pengalaman sosial yang menyenangkan sekaligus mendidik. Fakta-fakta berikut akan mengajakmu mengenal lebih dekat sisi lain dari kehidupan siswa di Inggris yang mungkin belum banyak diketahui.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pelajar
Sama seperti di universitas, sekolah-sekolah Inggris sangat mendorong siswanya untuk aktif dalam berbagai klub dan kegiatan di luar pelajaran utama. Sepak bola, kriket, hingga klub teater, musik, dan debat adalah bagian dari keseharian para siswa. Kegiatan ini bukan hanya menambah keterampilan, tetapi juga menjadi sarana utama bersosialisasi dan membentuk karakter.
Kehadiran klub-klub ini menciptakan suasana sekolah yang lebih hidup dan menyenangkan. Siswa diajak untuk mengeksplorasi minat di luar pelajaran formal dan bekerja sama dalam tim. Banyak kegiatan ekstrakurikuler juga didukung oleh guru sebagai pembimbing, menjadikannya wadah terstruktur namun tetap fleksibel untuk mengembangkan diri.
Budaya Inklusif dan Multikultural
Lingkungan sekolah Inggris sangat beragam dari segi latar belakang budaya, agama, dan etnis siswa. Sekolah-sekolah di sana mendorong siswa menghormati dan merayakan perbedaan melalui kegiatan. Kamu akan mengikuti perayaan hari besar internasional, festival budaya, atau bazar makanan khas berbagai negara. Kegiatan semacam ini mendorong toleransi dan pemahaman lintas budaya sejak usia dini.
Banyak sekolah juga memiliki komunitas atau kelompok yang berfokus pada keberagaman, seperti kelompok siswa internasional. Kehadiran kelompok ini membuat murid merasa diterima, aman, dan dihargai tanpa memandang identitas atau asal usul. Budaya inklusif ini menjadi salah satu keunggulan sistem pendidikan di Inggris yang terus dijaga dan dikembangkan.
Kegiatan Sosial Siswa di Inggris
Sekolah-sekolah di Inggris memiliki tradisi menyelenggarakan berbagai acara sosial yang melibatkan murid. Kamu bisa mengikuti pesta akhir tahun, acara kostum, dan lomba-lomba kreatif. Kegiatan sosial ini dikelola dengan baik oleh pihak sekolah atau organisasi siswa. Hal ini menjadi momen penting dalam membangun hubungan antar murid di luar kelas.
Kebersamaan antar siswa juga terlihat dalam acara sehari-hari seperti istirahat makan siang bersama, kegiatan kelas luar ruangan, atau perjalanan edukatif. Dengan suasana yang mendukung komunikasi terbuka dan partisipasi aktif, siswa diajak menjadi bagian komunitas sekolah yang saling mendukung dan menghargai satu sama lain.
Banyak sekolah juga memiliki “student support officer” atau petugas khusus yang membantu siswa dalam hal kesejahteraan mental dan sosial. Siswa diajarkan saling peduli dan membangun empati, baik terhadap teman sebaya maupun kelompok minoritas. Hal inilah yang membuat budaya sekolah Inggris terkenal positif dan suportif.
Budaya Kemandirian dan Tanggung Jawab Siswa
Sejak di bangku sekolah, siswa di Inggris dibiasakan untuk mandiri dalam mengatur waktu belajar dan tugas-tugas mereka. Guru tidak selalu memantau secara ketat. Guru memberikan kepercayaan siswa menyelesaikan pekerjaan rumah, proyek, atau persiapan ujian dengan disiplin sendiri. Pola ini melatih siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri sejak dini.
Sikap ini diterapkan dalam pembagian tugas kelompok atau kegiatan ekstrakurikuler, di mana siswa diharapkan aktif mengambil inisiatif dan berperan dalam tim. Pola pembelajaran seperti ini menciptakan budaya belajar yang berorientasi pada hasil akademis, tetapi juga membentuk karakter dan etos kerja siswa.
Baca Juga :
Estimasi Biaya Sekolah Di Inggris
Studi di Inggris? Daftar Lewat ICAN Education!
Sekarang, kamu sudah mendapatkan informasi lengkap tentang tingkatan sekolah di Inggris. Dengan sistem pendidikan global, kurikulum fleksibel, serta beragam jalur akademik dan vokasional, Inggris menjadi destinasi favorit pelajar internasional. Selain itu, kamu juga bisa menjalin koneksi internasional dan menikmati kehidupan sekolah yang dinamis serta inklusif.
Tapi, mengurus pendaftaran di Inggris tidak semudah yang dibayangkan. Di sinilah ICAN Education hadir sebagai solusi terbaik untuk kamu. Dengan pengalaman dan dukungan dari tim profesional yang ahli di bidangnya, ICAN Education siap membantu mulai proses pendaftaran. Kamu bisa menggunakan layanan konsultasi sekolah, pengurusan dokumen, hingga proses visa pelajar mulai dari sekarang!