Beberapa hari yang lalu penulis melihat pameran beasiswa di salah satu universitas ternama di bagian Selatan Australia. Menyaksikan para pelajar dari Australia sangat tertarik sekali untuk melanjutkan studi ke luar negeri, misalnya ke Eropa, Kanada dan UK. Penulis menjadi teringat masa-masa meng-hunting secholarship untuk lanjut studi.
Selain itu penulis juga menjadi teringat dengan banyaknya anak-anak pintar Indonesia yang seharusnya patut dan layak mendapatkan pendidikan yang layak, namun tidak mendapatkannya. Ada juga anak-anak Indonesia yang pintar tetapi tidak punya pengalaman dalam bagaimana memilih universitas di luar negeri. Sebelumnya penulis juga sudah pernah memberikan presentasi di salah satu Universitas di Indonesia mengenai tips-tips untuk mendapatkan scholarship di luar negeri. Namun pada kesempatan ini penulis tidak akan membahas bagaimana mendapatkan scholarship tetapi kepada bagaimana strategi memilih universitas agar bisa ke luar negeri.
Dalam beberapa kasus ada saja anak-anak pintar Indonesia yang seharusnya pantas ke luar negeri tetapi tidak bisa ke luar negeri karena salah menetapkan strategi. Kalo di analogikan ini sama saja seperti UMPTN atau saringan masuk Perguruan tinggi negeri (PTN).
Anak-anak pintar Indonesia yang memiliki kepercayaan yang tinggi akan dirinya akan memilih masuk MIT, Harvard dan Universitas termana lainnya di USA dibandingkan universitas di USA yang berada pada rangking kelas menengah. Dalam memilih universitas ada prinsip yang selalu dipegang bahwa masuk dulu ke salah satu universitas di USA, Eropa maupun di Kanada dll. Selanjutnya tinggal menetapkan strategi bagaimana bisa masuk ke universitas berkelas di USA dan Eropa.
Dalam tulisan kali ini penulis hendak memberikan tips-tips sederhana dan mungkin ini juga telah dipikirkan sebelum sekolah ke luar negeri dan memilih universitas ke luar negeri. Tips-tips yang harus dilakukan dalam strategi memilih universitas di luar negeri adalah sebagai berikut :
Topik Pembahasan
Jangan Pedulikan Nama Universitas yang mau di tuju
Banyak sekali anak-anak Indoensia yang memiliki kemampuan gagal karena termakan berita bahwa universitas ini adalah universitas terfavorit di USA, sehingga tanpa pikir panjang mengenai hal lainnya seperti berapa banyak yang melamar, siapa saja saingannya, dan berapa orang yang diterima untuk schoalrship tersebut, langsung menetapakan untuk pergi kuliah ke universitas tersebut.
Penulis menyarankan sebelum menetapkan hal tersebut ada baiknya berpikir bahwa yang penting saya benar-benar masuk 100 persen dan diterima 100 persen. Hal-hal seperti ini yang harus dipertimbangkan kedepannya. Anda harus memilih dimana anda memiliki peluang yang terbesar. Jangan memilih karena anda mau dianggap keren karena kuliah di universitas ternama. Meskipun anda memiliki kemampuan untuk itu. Seperti penulis utarakan sebelumnya cari peluang yang kata sederhananya bahwa dengan duduk saja sebenarnya anda sudah masuk.
Ukur kemampuan
Seperti yang penulis utarakan di urutan 1, bahwa banyak anak-anak Indonesia yang gagal karena mereka tidak mengenal dirinya dan tidak mampu mengenali kemampuannya masing-masing. Ada dua tipe yang demikian. Satu, ada yang memang besar keinginan daripada kemampuan, kalo tipe begini tentu saja sudah gagal duluan. Kalopun masuk itu karena keberuntungan semata. Kedua, ada juga yang over-confidence sehingga menggangap bahwa semua universitas pasti akan bisa diraih.
Tipe yang begini juga bisa dikatagorikan kepada orang yang tidak mengenali dirinya juga. Kalo yang begini karena dia memang memiliki kemampuan tetapi karena terlalu over-confidence maka peluangnya diterima juga bisa 1 dan peluangnya gagal juga 1. Tetapi biasanya kebanyakkan gagal. Yang seharusnya dilakukan adalah memilih seperti penulis utarakan di urutan 1 yakni memilih universitas yang levelnya menengah atau dibawah tetapi tidak diragukan kualitasnya. Jadi anda pasti akan masuk ke universitas tersebut.
Misalnya anda memiliki kemampuan luar biasa dan diatas rata-rata, kalo anda memilih universitas menengah pasti anda akan masuk ke univeristas tersebut dan anda akan pergi sekolah ke luar negeri. Perlu penulis tekankan bahwa semua universitas di luar negeri itu pada dasarnya memiliki sistem pendidikan yang standard. Jadi semuanya tergantung kepada kita sendiri kalo kita mau pintar dan berprestasi, pasti akan maju. Jadi tidak sepenuhnya bergantung kepada universitasnya. Kecuali kalo kita pergi ke negara yang sistem pendidikannya belum memiliki standarisasi.
Baca juga : Cara Jitu Untuk Masuk Universitas Luar Negeri
Bulatkan tekad dan tetapkan strategi
Setelah ada masuk ke universitas di luar negeri. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah bulatkan tekad untuk bisa melewati fase didalam universitas sekuat tenaga dan kemampuan kita. Selanjutnya setelah anda keluar dari universitas di luar negeri, misalanya USA, usahakan berprestasi dan memiliki nilai luar biasa dan setelah itu palnning-lah untuk bisa bekerja atau masuk ke universitas yang ternama di USA atau yang anda impikan sebelumnya.
Peluang mandapatkannya pada saat anda telah menyelesaikan studi di luar negeri akan lebih besar dibandingkan ketika anda belum kuliah di luar negeri. Dan ini juga akan berdampak baik untuk karir selanjutnya. Daripada anda sekolah di univeristas ternama dan disana anda tidak bisa survive, yang akhirnya lulus dengan nilai pas-pas-an.
Ini juga tidak berdampak baik pada karir selanjutnya. Jadi hal-hal seperti ini juga perlu dipikirkan sebelum anda memutuskan memilih universitas ke luar negeri. Tidak hanya jangka pendek tetapi juga proses jangkan panjangnya.
Banyak cara memang yang bisa dilakukan untuk bisa masuk dengan keayakinan 100 persen ke universitas di luar negeri. Yang pasti semua persyaratan harus dipenuhi barulah anda melamar ke luar negeri seperti TOEFL, GMAT, GRE dll kalo anda hendak kuliah lanjut ke USA. Artinya semua syaratnya harus dipenuhi baru tips yang penulis utarakan bisa digunakan.
Banyak jalan menuju Roma kata pepaptah tetapi penulis ebagai orang eksak perlu memilih jalan terpintas yang merupakan minimal energi dan berpeluang besar untuk bisa sampai ke Roma. Akhirnya penulis mengharapkan bahwa mendapatkan yang terbaik dan diterima di univeristas di luar negeri. Setelah lulus jangan pulang dulu tetapi carilah pengalaman sebanyak mungkin sehingga ketika pulang nanti banyak hal yang bisa dilakukan di Indonesia. Dengan kata lain anda bisa berkarya di Indonesia dengan kemampuan tersebut.