To be adalah salah satu dasar paling penting dalam belajar bahasa Inggris yang wajib kamu pahami sejak awal. Kata kerja ini berperan besar dalam membentuk kalimat, mulai dari menyatakan keadaan, identitas, hingga keberadaan. Dengan menguasai penggunaan to be, kamu akan lebih mudah membuat kalimat yang benar dan terstruktur, baik dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan formal.
Memahami konsep to be juga membantu meningkatkan kemampuan grammar secara keseluruhan. Hal ini menjadi pondasi kuat sebelum kamu mempelajari tenses, kalimat pasif, atau struktur kalimat yang lebih kompleks. Dengan dasar yang baik, proses belajar bahasa Inggris menjadi lebih mudah, lancar, dan efektif.
Topik Pembahasan
Apa Itu To Be Dalam Bahasa Inggris?
Mungkin kamu sering mendengar istilah to be saat belajar bahasa Inggris, tapi belum benar-benar memahaminya. To be adalah kata kerja penting yang digunakan untuk menunjukkan keadaan, identitas, atau sifat seseorang maupun sesuatu. Peran kata ini sangat besar dalam menyusun kalimat, sehingga membuat kamu lebih mudah menyampaikan pesan yang jelas dan benar.
Dalam penggunaannya, kata ini berfungsi untuk menghubungkan subjek dengan kata sifat atau kata benda yang menjelaskan subjek tersebut. Misalnya saat kamu ingin menyatakan perasaan atau kondisi tertentu, bentuk to be yang sesuai akan dipakai. Contohnya, “She is happy” (Dia bahagia) atau “I am happy” (Saya bahagia). Bentuk “is” dan “am” menunjukkan kesesuaian antara subjek dan kata kerja yang digunakan.
Tak hanya itu, to be juga sering dipakai untuk menyatakan identitas atau profesi seseorang. Contohnya “She is a teacher” (Dia adalah seorang guru) atau “He is my friend” (Dia adalah temanku). Dalam kasus ini, to be menjembatani subjek dengan kata benda yang menggambarkan identitasnya, sehingga kalimat menjadi lebih tepat dan mudah dipahami.
Contoh dan Bentuk-Bentuk To Be
Belajar bahasa Inggris akan terasa lebih mudah ketika kamu memahami contoh dan bentuk-bentuk to be dengan jelas. Pada dasarnya, kata kerja ini memiliki berbagai variasi yang disesuaikan dengan subjek dan konteks kalimat. Nah, berikut ini beberapa contoh dan bentuk-bentuk to be:
Dalam Bentuk Present
Belajar grammar bahasa Inggris jadi lebih mudah saat kamu memahami dasar-dasarnya. To be adalah dan contohnya bagian penting untuk membuat kalimat sederhana maupun kompleks agar terdengar lebih benar. Dalam bentuk present, kata kerja ini memiliki beberapa variasi sesuai dengan subjek yang digunakan. Dengan begitu, kamu bisa menyampaikan keadaan atau identitas seseorang atau sesuatu secara tepat.
Berikut daftar bentuk to be dalam present:
- Am: digunakan khusus untuk subjek orang pertama tunggal, yaitu “I” atau “saya”.
- Are: dipakai untuk subjek orang kedua tunggal “you” (kamu) dan untuk subjek jamak “we” (kita) dan “they” (mereka).
- Is: digunakan untuk subjek orang ketiga tunggal seperti “he” (dia laki-laki), “she” (dia perempuan), dan “it” (kata benda).
Dengan memahami penggunaan kata kerja ini, kamu akan lebih mudah menyusun kalimat bahasa Inggris yang tepat dan terdengar alami dalam percakapan sehari-hari.
Dalam Bentuk Past
Dalam bentuk lampau, to be dalam bahasa Inggris punya peran penting untuk membuat kalimat simple past tense terdengar benar. Bentuk ini digunakan sesuai subjek yang menyertainya agar makna kalimat lebih jelas dan tepat.
Berikut bentuk past dari to be:
- Was: bentuk lampau dari “am” dan “is” yang digunakan untuk subjek “I”, “he”, “she”, dan “it”.
- Were: bentuk lampau dari “are” yang digunakan untuk subjek “you”, “we”, dan “they”.
Dengan memahami pola ini, kamu akan lebih mudah membuat kalimat masa lalu yang benar dan enak dibaca dalam bahasa Inggris.
Dalam Bentuk Future
Jika to be digunakan dalam menyatakan hal yang akan terjadi di masa depan, kamu bisa memakai kata “be” yang merupakan bentuk dasar dari am, is, are, was, dan were. Di sini, To be adalah bagian penting dalam grammar yang berfungsi sebagai auxiliary verb atau kata kerja bantu untuk membentuk kalimat future tense.
Kata “be” sendiri berarti “adalah” dan biasanya digunakan dalam kalimat untuk menunjukkan kejadian yang belum terjadi. Dengan memahami penggunaan bentuk ini, kamu akan lebih mudah menyusun kalimat bahasa Inggris untuk rencana atau peristiwa di masa depan secara tepat.
Dalam Bentuk Present Perfect
Pada kalimat perfect tense, bentuk yang digunakan adalah “been” sebagai past participle dari “be”. Di sini, To be adalah bagian penting untuk menunjukkan sesuatu yang sudah terjadi atau selesai di masa lalu namun masih relevan hingga sekarang.
Biasanya “been” digunakan bersama have atau has untuk menunjukkan aktivitas yang sudah selesai. Bentuk ini juga dapat diikuti verb-ing, adjective, atau passive verb sehingga membuat struktur kalimat kamu lebih tepat dan bervariasi. Dengan memahami hal ini, penyusunan kalimat bahasa Inggris akan terasa lebih natural.
Baca Juga: Tenses Dalam Bahasa Inggris dan Paling Sering Digunakan
Rumus Penggunaan To Be
Memahami cara memakai to be dengan benar akan membantu kamu membangun kalimat yang lebih tepat dan jelas dalam bahasa Inggris. Pada bagian ini, kamu akan diajak mengenal rumus penggunaan to be yang bisa diterapkan dalam berbagai tenses. Berikut beberapa rumus dalam penggunaan to be yang harus kamu pahami:
1. Rumus To Be untuk “Am”
Kata “am” saat belajar bahasa Inggris tentu menjadi kata yang sering ditemui, terutama saat mempraktikkan tenses sederhana. Memahami rumusnya penting karena to be adalah dan contohnya akan membantumu menyusun kalimat yang lebih benar dan jelas. Dengan menguasai “am” dalam berbagai tenses, penyusunan kalimat jadi lebih mudah dan tidak membingungkan.
Berikut ini beberapa penggunaan rumus to be “Am”:
- Simple Present Tense
Rumus:
I + am + Nominal
I + am + not + Nominal
Am + I + Nominal + ?
Contoh:
I am a teacher. (Aku adalah seorang guru.)
I am not a teacher. (Aku bukan seorang guru.)
Am I a teacher? (Apakah aku seorang guru?) - Present Continuous Tense
Rumus:
I + am + verb-ing
I + am + not + verb-ing
Am + I + verb-ing + ?
Contoh:
I am reading a new book. (Aku sedang membaca buku baru.)
I am not reading a new book. (Aku sedang tidak membaca buku baru.)
Am I reading a new book? (Apakah aku sedang membaca buku baru?)
Dengan memahami contoh-contoh ini, kamu bisa lebih lancar membuat kalimat bahasa Inggris yang sesuai konteks dan lebih percaya diri dalam menggunakannya.
2. Rumus To Be untuk “Are”
Tidak hanya “am” atau “is” saja, tetapi juga “are” juga kata penting untuk dipahami karena to be dalam bahasa inggris yang digunakan bersama subjek jamak. Dengan memahami rumusnya, kamu akan lebih mudah membedakan penggunaan kata kerja bantu ini pada berbagai situasi dan tense.
Berikut ini beberapa penggunaan rumus to be “are”:
- Simple Present Tense
Rumus:
S + are + Nominal
S + are + not + Nominal
Are + S + Nominal + ?
Contoh:
The books are on the table. (Buku-buku itu ada di atas meja.)
The books are not on the table. (Buku-buku itu tidak ada di atas meja.)
Are the books on the table? (Apakah buku-buku itu ada di atas meja?) - Present Continuous Tense
Rumus:
S + are + verb-ing
S + are + not + verb-ing
Are + S + verb-ing + ?
Contoh:
They are building a new park. (Mereka sedang membangun taman baru.)
They are not building a new park. (Mereka tidak sedang membangun taman baru.)
Are they building a new park? (Apakah mereka sedang membangun taman baru?)
Nah, jika kamu berhasil memahami rumus ini, kamu bisa menyusun kalimat lebih tepat dan lancar saat menggunakan kata “are” dalam percakapan maupun tulisan.
3. Rumus To Be untuk “Is”
Kata “Is” adalah salah satu bentuk to be yang digunakan untuk subjek tunggal seperti “he”, “she”, “it” atau benda tunggal lainnya. Dengan memahami rumusnya, kamu bisa membuat kalimat yang benar sesuai konteks.
Berikut ini beberapa penggunaan rumus to be “is”:
- Simple Present Tense
Rumus:
S + is + Nominal
S + is + not + Nominal
Is + S + Nominal + ?
Contoh:
The house is very clean. (Rumah itu sangat bersih.)
The house is not very clean. (Rumah itu tidak terlalu bersih.)
Is the house very clean? (Apakah rumah itu sangat bersih?) - Present Continuous Tense
Rumus:
S + is + verb-ing
S + is + not + verb-ing
Is + S + verb-ing + ?
Contoh:
The child is playing with his toys. (Anak itu sedang bermain dengan mainannya.)
The child is not playing with his toys. (Anak itu tidak sedang bermain dengan mainannya.)
Is the child playing with his toys? (Apakah anak itu sedang bermain dengan mainannya?)
Selain memahami “Am” dan “Are”, tentu memahami kata to be yang satu ini juga sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu ya.
4. Rumus To Be untuk “Was”
kamu pasti sering menemukan kata “was” saat belajar bahasa Inggris, terutama dalam bentuk lampau. Kata ini adalah salah satu bentuk to be yang digunakan untuk subjek tunggal seperti “I”, “he”, “she”, “it” saat membentuk kalimat masa lalu. Dengan memahami rumusnya, kamu bisa membuat kalimat simple past dan past continuous yang lebih tepat.
Berikut ini beberapa penggunaan rumus to be “was”:
- Simple Past Tense
Rumus:
S + was + Nominal
S + was + not + Nominal
Was + S + Nominal + ?
Contoh:
Sarah was a talented dancer in her school days. (Sarah adalah seorang penari berbakat di masa sekolahnya.)
Sarah was not a talented dancer in her school days. (Sarah bukan seorang penari berbakat di masa sekolahnya.)
Was Sarah a talented dancer in her school days? (Apakah Sarah seorang penari berbakat di masa sekolahnya?) - Past Continuous Tense
Rumus:
S + was + verb-ing
S + was + not + verb-ing
Was + S + verb-ing + ?
Contoh:
The dog was sleeping under the table during dinner. (Anjing itu sedang tidur di bawah meja saat makan malam.)
The dog was not sleeping under the table during dinner. (Anjing itu tidak sedang tidur di bawah meja saat makan malam.)
Was the dog sleeping under the table during dinner? (Apakah anjing itu sedang tidur di bawah meja saat makan malam?)
Dengan menguasai rumus ini, kamu akan lebih mudah menyampaikan cerita atau kejadian di masa lalu dengan bahasa Inggris yang benar.
5. Rumus To Be untuk “Were”
Berikutnya juga ada kata “were” adalah salah satu bentuk to be yang dipakai untuk subjek jamak seperti “we”, “you”, dan “they” saat membentuk kalimat masa lampau. Dengan memahami rumus ini, kamu akan lebih mudah membuat kalimat simple past maupun past continuous yang sesuai dengan konteks.
Berikut ini beberapa penggunaan rumus to be “were”:
- Simple Past Tense
Rumus:
S + were + Nominal
S + were + not + Nominal
Were + S + Nominal + ?
Contoh:
The students were excited about the new library. (Para siswa sangat antusias dengan perpustakaan baru.)
The students were not excited about the new library. (Para siswa tidak antusias dengan perpustakaan baru.)
Were the students excited about the new library? (Apakah para siswa antusias dengan perpustakaan baru?) - Past Continuous Tense
Rumus:
S + were + Verb-ing
S + were + not + Verb-ing
Were + S + Verb-ing + ?
Contoh:
They were waiting at the station when the train arrived. (Mereka sedang menunggu di stasiun saat kereta tiba.)
They were not waiting at the station when the train arrived. (Mereka tidak sedang menunggu di stasiun saat kereta tiba.)
Were they waiting at the station when the train arrived? (Apakah mereka sedang menunggu di stasiun saat kereta tiba?)
Jika kamu menguasai bentuk “were”, kamu bisa menyampaikan kejadian di masa lalu untuk subjek jamak dengan cara yang lebih tepat dan jelas.
6. Rumus To Be untuk “Be”
Kata “be” adalah bentuk dasar to be yang sering digunakan untuk menyusun kalimat yang menunjukkan peristiwa di masa depan. Dalam struktur ini, kamu akan menemukan kata “be” biasanya berpasangan dengan “will” untuk membuat kalimat future tense. Dengan memahami penggunaannya, kamu bisa merangkai kalimat tentang rencana atau prediksi yang akan terjadi nanti.
Berikut ini rumus penggunaan to be “be”:
- Future Tense
Rumus:
S + will + be + Nominal
S + will + not + be + Nominal
Will + S + be + Nominal + ?
Contoh:
They will be engineers after graduation. (Mereka akan menjadi insinyur setelah lulus.)
They will not (won’t) be engineers after graduation. (Mereka tidak akan menjadi insinyur setelah lulus.)
Will they be engineers after graduation? (Apakah mereka akan menjadi insinyur setelah lulus?)
Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris juga penting untuk memahami rumus “be” ini, kamu dapat lebih mudah menyusun kalimat yang menggambarkan situasi atau status yang akan terjadi di masa depan dengan tepat.
7. Rumus To Be untuk “Been”
Nah, untuk kata “been” merupakan bentuk past participle dari “be” yang digunakan dalam perfect tense. Dengan mempelajari rumus ini, kamu bisa membuat kalimat yang menggambarkan suatu keadaan atau aktivitas yang sudah berlangsung atau selesai di masa lalu tetapi masih relevan hingga sekarang. Penggunaan kata ini biasanya dibarengi dengan “have” atau “has” sesuai dengan subjeknya.
Berikut ini rumus penggunaan to be “been”:
- Present Perfect Tense
Rumus:
S + have/has + been + Nominal
S + have/has + not + been + Nominal
Have/has + S + been + Nominal + ?
Contoh:
She has been a volunteer in this organization for five years. (Dia sudah menjadi relawan di organisasi ini selama lima tahun.)
She has not been a volunteer in this organization for five years. (Dia belum menjadi relawan di organisasi ini selama lima tahun.)
Has she been a volunteer in this organization for five years? (Apakah dia sudah menjadi relawan di organisasi ini selama lima tahun?)
Dengan memahami penggunaan “been” ini, kamu bisa menyusun kalimat yang lebih tepat untuk menjelaskan pengalaman atau kondisi yang sudah terjadi namun masih memiliki pengaruh pada saat ini.
Jadi, dapat dipahami bahwa to be adalah kata kerja dasar dalam bahasa Inggris yang berfungsi menghubungkan subjek dengan kata sifat, kata benda, atau keterangan. Penggunaan “to be” menjadi dasar penting dalam membentuk berbagai tenses, seperti present, past, future, hingga perfect. Dengan memahami “to be” secara menyeluruh, kamu bisa lebih mudah menyusun kalimat bahasa Inggris yang benar dan sesuai konteks. Pengetahuan ini juga sangat penting untuk memperkuat kemampuan grammar agar komunikasi dalam bahasa Inggris terasa lebih lancar.
Baca Juga: Grammar Dasar Bahasa Inggris: Pengertian, Fungsi & Contoh
Untuk mewujudkan impian kuliah di luar negeri dengan lancar, kamu bisa memanfaatkan layanan profesional dari ICAN Education. Agen pendidikan luar negeri ini siap membantu mulai dari konsultasi gratis, pengurusan dokumen, hingga pencarian akomodasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. ICAN Education juga bermitra dengan ICAN English, lembaga kursus bahasa Inggris yang akan membantu meningkatkan skor TOEFL maupun TOEIC sebagai syarat kuliah di luar negeri.
Di ICAN English tersedia berbagai program seperti kursus online yang fleksibel, kursus offline yang interaktif, kelas khusus perusahaan, kursus IELTS, General English, TOEFL IBT, TOEFL ITP, Conversation English, SAT Preparation, Corporate English, hingga kursus TOEIC. Ini saatnya kamu mempersiapkan diri sebaik mungkin bersama ICAN Education dan ICAN English agar rencana studimu di luar negeri bisa tercapai lebih mudah.