Pernahkah kamu merasa gugup, bingung, dan takut salah ketika baru pertama kali masuk kerja? Atau, ketika kamu berada di sekolah baru setelah pindah, kamu mungkin merasa frustasi. Jika kamu pernah mengalaminya, maka itu adalah contoh culture shock.
Topik Pembahasan
Pengertian Culture Shock
Culture shock adalah gegar budaya, yaitu perasaan ketika kamu merasa kaget, tertekan, dan bingung ketika berada dalam budaya atau lingkungan baru. Jika kamu mengalami hal seperti ini, seringkali merasa frustasi, cemas, dan bingung. Hal ini wajar, karena kamu sedang kehilangan lambang, tanda, maupun budaya sosial dalam pergaulan yang kamu miliki dari kultur asal.
Saat hal seperti ini terjadi, dampak culture shock bisa menyerang kondisi mental dan jiwa yang sedang dalam keadaan tergoncang. Hal ini karena masih membutuhkan waktu untuk melakukan adaptasi karena menghadapi kebudayaan yang baru. Tidak sedikit juga yang merasa stres, kurang percaya diri, dan merasa depresi.
Banyak juga pelajar internasional yang mengalami culture shock perkuliahan ketika menjalani studi di luar negeri. Tidak hanya jauh dari rumah, tapi terkadang pertemanan dan komunikasi dengan keluarga jadi renggang karena perbedaan waktu dan kesibukan kuliah.
Hal lainnya yang membuat terjadinya gegar budaya adalah karena ketika kuliah di luar negeri, kamu tidak hanya berada pada lingkungan baru. Tetapi juga bahasa, kebiasaan masyarakat, aturan pergaulan, dan lainnya yang sangat berbeda dapat menjadi penyebab culture shock.
Tahapan Culture Shock yang Sering Dirasakan
Berikut adalah empat tahapan culture shock:
The Honeymoon Phase
Merupakan tahapan awal dimana kamu merasa bahagia sesampai di negara baru. Kamu mungkin merasa sangat senang dan lega karena kamu belum pernah mengunjungi negara tersebut sebelumnya.
The Crisis Phase
Pada tahap ini, kamu menemukan perbedaan makanan di negara asal dan negara baru. Kamu juga merasa kurang nyaman, misalnya karena logat bahasa yang sulit dimengerti, merasa jauh dari keluarga, merasa kesepian, hingga bingung dengan kebiasaan jual beli untuk memenuhi kebutuhan selama di luar negeri.
Hal seperti ini jika dibiarkan saja, membuat kamu merasa mulai terasing dalam lingkungan. Tetapi, semua itu bisa kamu atasi jika terus belajar menyesuaikan diri.
The Adjustment Phase
Ini adalah tahap dimana kamu mulai belajar berinteraksi di lingkungan baru. Tahap ini adalah fase dimana kamu juga mulai membuka diri, mengobrol dan banyak bertanya kepada orang lain untuk mendapatkan informasi yang membantu proses adaptasi lebih cepat.
Bi-Cultural Phase
Pada fase ini, kamu mulai menunjukkan rasa nyaman dan mulai terbiasa hidup di lingkungan baru. Kamu tidak bingung dengan dua kebudayaan yang kamu miliki, budaya asal dan budaya baru. Fase ini juga menunjukkan bahwa kamu telah berhasil beradaptasi.
Baca Juga: Persiapan Studi di Luar Negeri
Trik Mengatasi Culture Shock
Berikut adalah apa saja cara mengatasi culture shock:
Mengakui Rasa Tidak Nyaman
Culture shock adalah perasaan yang tidak nyaman, sehingga ketika mengalaminya, kamu sebaiknya menerima hal tersebut. Akuilah bahwa kamu sedang berada di lingkungan yang baru, dengan budaya, kebiasaan, atau bahasa yang tidak sama dengan apa yang biasanya kamu hadapi. Dengan cara inilah, kamu akan mempunyai rasa penasaran tinggi dan belajar lebih banyak untuk memahami dan belajar berbagai hal baru tersebut.
Berpikir Terbuka
Sebagai seorang individu yang mengalami culture shock kuliah di luar negeri, kamu wajib menerima perbedaan yang kamu temukan di lingkungan baru. Setiap tempat mempunyai adat istiadat, norma, tingkah laku, makanan, cara berinteraksi, agama, dan lainnya.
Misalnya, ketika kamu kuliah di luar negeri, kamu harus pintar mencari informasi agar tidak mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung babi. Jangan sampai terkejut dan berdalih babi adalah haram, karena peraturan tersebut hanya berlaku dalam hukum agama Islam saja. Jadi, cobalah berpikir terbuka bahwa di luar negeri nanti, kamu harus pandai mencari tempat makan halal.
Membuka Diri
Keinginan menyikapi seluruh hal baru dan berbeda sebagai cara belajar dan memperoleh pengalaman adalah salah satu cara dalam mengatasi gegar budaya. Contoh, kamu bisa bergabung dalam kegiatan di lingkungan tanpa merasa ketakutan. Tenangkan diri.
Cobalah untuk percaya diri bahwa kamu bisa menerima lingkungan baru tersebut. Sehingga, kamu akan lebih leluasa memahami seperti apa budaya dan kebiasaan di tempat baru tersebut.
Terlibat Budaya Baru
Apa yang membuat kamu sulit melakukan adaptasi adalah karena belum terlibat dalam budaya baru. Contohnya, ketika kamu kuliah di luar negeri, kamu harus mulai menggunakan bahasa di tempat tersebut.
Selanjutnya, kamu juga harus aktif mengikuti kegiatan atau bergabung dalam organisasi di lingkungan baru tersebut. Jangan ragu untuk mencoba makanan khas lokal.
Mulai Obrolan
Ketika berada di lingkungan baru, tidak usah malu untuk mencoba bertanya dan memulai berinteraksi dengan orang-orang lokal. Cara ini dapat kamu lakukan dengan bertanya suatu hal, misalnya makanan khas, kebiasaan penduduk, atau lainnya. Kamu juga dapat mencoba menjalin relasi pertemanan dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara lainnya.
Jadi, culture shock adalah hal yang sangat wajar, mengingat kamu harus meninggalkan kebiasaan atau hal-hal lama karena tinggal di tempat baru. Akan tetapi, jangan sampai kamu meremehkan gegar budaya agar tidak ada depresi akut yang membuat kondisi kamu jadi berantakan.
Untuk tahu lebih banyak tentang culture shock dan perkuliahan luar negeri, kamu bisa langsung konsultasi di ICAN Education Consultant. Kamu bisa bertanya banyak hal langsung ke agen pendidikan luar negeri kami terkait fakta-fakta menarik untuk mengatasi culture shock di universitas luar negeri pilihan!