Jepang memiliki reputasi biaya hidup yang tinggi, terutama Tokyo yang setiap tahunnya masuk dalam daftar sepuluh kota termahal di dunia. Namun, berapa sebenarnya biaya hidup di Jepang untuk mahasiswa?
Tinggal di Jepang tentu tak harus mahal, biaya dapat diatur tergantung lokasi kamu tinggal dan gaya hidup yang kamu jalani. Namun, ada gambaran estimasi biaya hidup di Jepang yang harus dikeluarkan oleh siswa internasional.
Topik Pembahasan
Berapa Biaya Hidup Mahasiswa di Jepang?
Secara umum, Tokyo lebih nyaman bagi siswa internasional. Bahkan, biaya hidupnya jauh lebih murah dibandingkan kota besar di negara lain. Banyak tempat makan murah, sistem transportasi yang nyaman dan biaya kuliah yang membantu meringankan beban keuangan.
Biaya hidup di Jepang lainnya yang wajib kamu ketahui adalah
Biaya Akomodasi
Sewa bulanan rata-rata untuk pelajar di Tokyo adalah sekitar 50.000 Yen hingga 70.000 Yen. Namun, jumlah ini tentu berbeda di setiap akomodasi. Ini juga sangat tergantung pada preferensi, anggaran, dan keputusan. Tinggal sendirian di apartemen sewaan pribadi akan secara otomatis meningkatkan harga sewa. Jika kamu ingin mengurangi biaya, carilah teman untuk tinggal bersama.
Akomodasi umumnya akan mengambil bagian terbesar dari biaya hidup di Jepang. Kamu dapat memilih di antara beberapa opsi. Tinggal dengan keluarga angkat, asrama universitas Jepang atau wisma dapat menghemat uang, karena utilitas (air, listrik, dan gas) biasanya sudah termasuk dalam biaya sewa.
Baca juga : Kehidupan Mahasiswa Indonesia Di Jepang
Biaya Keperluan Lainnya
Biaya rata-rata untuk utilitas untuk satu orang adalah sekitar 10,000 Yen per bulan: 4,000 Yen untuk listrik, 3,000 Yen untuk gas dan 2,000 Yen untuk air. Tagihan air pada dasarnya dibayar setiap dua bulan sekali, sedangkan tagihan listrik dan gas dikirimkan ke alamat kamu setiap bulan.
Di musim panas dan musim dingin, AC sering dinyalakan, sehingga tagihan listrik akan lebih tinggi. Diperkirakan akan mencapai 6.000 Yen sekitar Januari hingga awal Maret, ketika sebagian besar wilayah di Jepang berada pada suhu terdingin seperti yang dilaporkan oleh Biro, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Biaya Makanan
Siswa internasional biasanya menghabiskan lebih banyak untuk makanan karena perbedaan ketersediaan makanan di Jepang. Biaya akan turun jika kamu hanya memasak untuk diri sendiri setiap hari.
Sementara supermarket Jepang cukup murah di Tokyo, buah-buahan dan sayuran segar cenderung lebih mahal. Toko serba ada memiliki pilihan makanan seimbang yang baik (onigiri, salad, sandwich) seharga 200-500 Yen. Jika kamu makan di luar untuk makan siang di Tokyo seminggu sekali, misalnya, kamu akan menghabiskan sekitar 25.000-30.000 Yen untuk makanan.
Untuk menemukan informasi lainnya seputar Jepang dan seperti apa perkuliahan di sana, kamu bisa melakukan konsultasi kuliah luar negeri di ICAN Education Consultant bersama dengan tim konselor berpengalaman kami.
Baca Juga : Sekilas Kehidupan Di Jepang Sebagai Siswa
Biaya Lainnya Selama Hidup di Jepang
Selain anggaran yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa biaya tersembunyi lainnya yang mungkin saja muncul selama kamu kuliah di Jepang.
Seperti misalnya, semua mahasiswa asing di Jepang wajib mengikuti skema National Health Insurance (NHI), yang biasanya dihitung berdasarkan penghasilan. Namun, biasanya premi akan didiskon jika penghasilan kamu cenderung sedikit atau tidak sama sekali. Semua siswa diwajibkan untuk mengikuti skema asuransi kesehatan nasional dengan biaya sekitar 2,500 Yen ($19) per bulan.
Selain itu, biaya buku teks dan bahan pelajaran untuk sekolah bisa mencapai 10.000 Yen per semester. Jika kamu seorang mahasiswa, kamu mungkin diminta untuk membeli buku teks yang cukup mahal.
Komitmen pemerintah Jepang untuk menjaga kualitas hidup yang tinggi berarti bahwa penduduknya mendapatkan manfaat dari layanan publik yang sangat baik, layanan kesehatan, dan sistem transportasi umum yang kuat. Selain itu, keamanan, kebersihan, dan perpaduan unik antara gaya hidup tradisional dan modern di negara ini menambah nilai non-moneter yang sangat besar untuk tinggal di Jepang.
Bagi ekspatriat dan pelajar, memahami dinamika biaya dan menyusun anggaran dengan tepat adalah kuncinya. Menerapkan kebiasaan lokal, seperti berbelanja di pasar lokal dan menggunakan transportasi umum yang efisien, juga dapat membantu mengurangi pengeluaran. Menyeimbangkan tingginya biaya hidup dengan pengalaman unik dan kualitas hidup yang ditawarkan Jepang, banyak orang menganggap Jepang sebagai tempat yang berharga dan memperkaya untuk tinggal dan bekerja.