Setelah kamu lulus SMA apakah ingin lanjut ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi lagi seperti Diploma dan S1? Bagi kalian yang memiliki rencana tersebut sebaiknya mulai mempersiapkan diri dari sekarang, karena kalian bisa studi ke luar negeri tanpa menggunakan skor IELTS dan TOEFL.
Beberapa hari kemarin telah di paparkan oleh ICAN Education mengenai: Proses Kuliah Ke Luar Negeri, penjelasan secara step by step mulai dari pencarian jurusan, negara, universitas, tempat tinggal, visa, dll hingga berhasil sampai di negara dan universitas tujuan. Kali ini akan diulas mengenai salah satu syarat utama ketika kalian memiliki rencana studi ke luar negeri yaitu IELTS dan TOEFL. Sebenarnya apasih IELTS dan TOEFL itu? Dan apakah bisa jika kita ingin kuliah ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS atau TOEFL? Berikut akan dijelaskan dahulu apa itu IELTS dan TOEFL.
Syarat untuk International Student
Beberapa negara di dunia memberikan syarat kepada International Student jika ingin studi di negaranya harus memiliki sertifikat IELTS atau TOEFL. Terserah kamu ingin ambil IELTS atau TOEFL (Tidak harus keduanya!), karena kedua tes ini diterima di mana-mana. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang harus kamu perhatikan :
- Perhatikan Syarat Universitas
Pada umumnya, tes TOEFL diminta oleh universitas di Amerika Serikat dan Kanada, sementara tes IELTS diterima oleh institusi di negara Australia, Inggris dan Selandia Baru. Namun, sekarang banyak universitas yang menerima kedua tes bahasa inggris tersebut, misalnya banyak universitas Amerika Serikat yang juga menerima tes IELTS. Sebaiknya, cek kembali mengenai syarat khusus yang diminta oleh universitas kamu agar mengambil tes yang tepat.
- Biaya Tes
Perkiraan biaya yang harus dibayar untuk mengambil tes TOEFL adalah $195 dan untuk IELTS, biaya tes adalah $205 (khusus untuk ke UK sekitar $400 dan sebutan tesnya UKVI).
- Cara Mengambil Tes
Pada umumnya, tes TOEFL yang dimaksud adalah TOEFL iBT (Internet Based Test) dimana kamu akan diminta untuk merekam semua jawaban kamu di komputer. Untuk tes IELTS, semua jawaban akan ditulis tangan, dan bagian ‘speaking section’ akan diniilai langsung oleh orang yang akan mendengar jawaban kamu.
- Cara Penilaian Tes
Tes TOEFL iBT yang terbaru memiliki nilai maksimum sebanyak 120, dimana setiap bagian (Reading, Listening, Speaking, Writing) masing-masing mempunyai nilai sebanyak 30 yang akan diakumulasikan. Tes IELTS menilai setiap bagian dengan skor 0-9, yang akan diratakan untuk skor akhir dalam skala 0-9.0.
- Bahasa Inggris yang Digunakan
Tes TOEFL menggunakan bahasa inggris Amerika, sedangkan tes IELTS menggunakan bahasa Inggris British. Walaupun keduanya relatif sama, ada beberapa ejaan, idiom dan logat yang berbeda diantara keduanya.
- Reading Section
Bagian membaca di tes TOEFL akan memberi sekitar 3-5 teks bacaan diikuti dengan pertanyaan bersifat pilihan ganda. Sedangkan di IELTS, kamu akan mendapatkan 3 teks bacaan dengan pertanyaan campuran.
- Speaking Section
Dalam tes TOEFL, kamu akan merekam jawaban kamu dari enam pertanyaan pendek di sebuah computer. Di tes IELTS, kamu akan berbicara dengan seorang penilai secara langsung dengan durasi 12-14 menit dimana kamu akan ditanya berberapa pertanyaan tentang diri kamu dan tentang sebuah topik diskusi.
- Writing Section
Kamu akan menulis dua jawaban untuk kedua tes ini. Untuk tes TOEFL, pertama kamu akan menulis 300-350 kata mengenai sebuah topik yang ditentukan, dan esai kedua akan menggabungkan kemampuan menulis dan mendangar. Sedangkan di tes IELTS, esai pertama akan berupa 200-250 kata, dan dalam bagian kedua kamu akan menyimpulkan pendapatan kamu dari sebuah informasi grafik.
- Listening Section
Di tes TOEFL, kamu akan mendengarkan pembicaraan dan pengajaran selama sekitar 40-60 menit dimana kamu harus mencatat informasi penting untuk menjawab pertanyaan pada akhir tes. Sementara di tes IELTS, kamu akan mendengarkan berbagai jenis cuplikan audio pendek dan kamu akan menjawab pertanyaan secara langsung sambil kamu mendengar audio. - Kesusahan
Banyak orang yang bertanya tes manakah yang lebih mudah. Sebenarnya, hal ini berdasarkan pendapat subyektif dan kedua tes ini relatif sejajar dalam tingkat kesusahan. - Durasi Tes
Tes TOEFL berlangsung selama hampir 4 jam, sedangkan IELTS memiliki durasi sekitar 2 jam dan 45 menit.
Nah, berikut tadi adalah sedikit penjelasan mengenai IELTS dan TOEFL, tapi bagaimana dengan judul artikel diatas kalau Kuliah ke Luar Negeri bisa Tanpa IELTS dan TOEFL?
Untuk studi ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS atau TOEFL itu bisa, yang pertama adalah tergantung dari negara tujuan. Perlu di INGAT!, bahwa tidak semua negara bisa menerima. Hanya negara Malaysia saja yang dapat menerima syarat studi ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS atau TOEFL.
Jika tidak ingin menggunakan IELTS atau TOEFL dalam syarat studi ke luar negeri, WAJIB bagi kamu memiliki nilai bahasa Inggris yang tinggi minimal 7.0 – 8.0 (tergantung universitas). Dalam segi jurusan studi pun terbatas, tidak semua jurusan dapat menerima persyaratan studi tanpa IELTS atau TOEFL. Biasanya jurusan studi yang bisa menggunakan syarat tanpa IELTS atau TOEFL adalah kuliah jurusan perhotelan (hospitality) dan kuliah jurusan memasak (culinary).
Ada cara lain jika kamu ingin studi ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS atau TOEFL tetapi nilai bahasa inggris kamu dibawah 7.0 – 8.0, yaitu dengan ikut EPT (English Placement Test) tes EPT ini gratis diberikan oleh pihak universitas kepada pelajar yang ingin studi ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS atau TOEFL dan memiliki nilai bahasa inggris dibawah 7.0 – 8.0.
Bagaimana? Apakah kalian sudah mengerti apa itu IELTS atau TOEFL dan bagaimana cara bisa kuliah ke luar negeri tanpa menggunakan IELTS dan TOEFL?