Le Cordon Bleu melahirkan banyak bintang Masterchef yang jarang orang tahu. Masterchef merupakan ajang untuk mencari bakat pada bidang memasak. Saat ini, ajang tersebut berjalan selama season 9 dengan proses kompetisi panjang sampai menghasilkan sang juara.
Le Cordon Bleu merupakan sebuah sekolah yang bergerak pada bidangbisnis kuliner. Banyak lulusannya yang telah berhasil menjadi juru masak profesional atau foodpreneur.
Topik Pembahasan
3 Jebolan Le Cordon Bleu di Masterchef
Ada banyak bintang bermunculan dari Le Cordon Bleu di Masterchef. Beberapa diantaranya adalah berikut:
1. Cheryl Puteri Gunawan
Sebagai juara MasterChef Indonesia pada season 9, Cheryl Puteri Gunawan merupakan salah satu peserta dengan skill memasak mumpuni. Ia juga mempunyai kemampuan berbicara Bahasa inggris komunikatif.
Sebagai lulusan sekolah ternama kuliner di luar negeri, gadis 24 tahun asal Surabaya tersebut telah menyelesaikan studi Bachelor of Culinary Arts and Business Wellington, New Zealand atau terkenal dengan sebutan Le Cordon Bleu New Zealand.
Baca juga : Kuliah Seni Kuliner Di Le Cordon Bleu Wellington
2. Jesselyn Lauwreen
Kalau kamu mengikuti program MasterChef Indonesia pada season 8, maka kamu akan melihat betapa berbakatnya Jesselyn Lauwreen sehingga berhasil menjadi jawara pada ajang tersebut.
Ia berhasil mengalahkan lawannya yaitu Nadya Putri dengan pencapaian skor hingga 1940. Sedangkan poin yang dicapai oleh Nadya Putri kala itu adalah 1919.
Jesselyn adalah peserta paling muda di MasterChef Indonesia pada season 8. Ia berusia 21 tahun dan merupakan lulusan dari Le Cordon Bleu di Masterchef. Dari riwayat pendidikannya, Jesselyn adalah lulusan Le Cordon Bleu Dusit Thailand dengan mengambil fokus makanan khas Thailand selama tiga bulan.
Ia juga pernah menjalani perkuliahan di Le Cordon Bleu, Paris pada program diploma. Kemudian, berhasil menyelesaikan studi tersebut pada tahun 2000.
3. Nadya Puteri
Walaupun tidak menjadi juara di MasterChef Indonesia Season 8, Nadya Puteri adalah salah satu jebolan dari Le Cordon Bleu Australia. Ia mendapatkan ijazah diploma sehingga kini berhasil mempunyai kelas memasak yaitu Bake Oz Studio bersama seorang koki, Aurelia Searen Chang.
Nadya Puteri adalah seorang pengusaha roti tradisional yang juga pernah memamerkan desain interior bidang kursi di Casa by Bravacasa pada tahun 2004. Latar belakang pendidikannya selain di Le Cordon Bleu Australia adalah lulusan S1 jurusan Desain Interior Northumbria University.
Baca Juga : Kenapa Kuliah Di Le Cordon Bleu New Zealand?
Fakta Perkuliahan di Le Cordon Bleu
Begitu banyak kontestan berbakat, dan beberapa juaranya ternyata adalah alumni Le Cordon Bleu di Masterchef Indonesia. Ada beberapa fakta menarik yang wajib membuat kamu harus kuliah di Le Cordon Bleu kalau kamu tidak bisa dipisahkan dari kegiatan masak memasak.
Le Cordon Bleu merupakan sebuah universitas bidang kuliner terbaik di Prancis dan sudah mendunia. Selama lebih dari 120 tahun, universitas tersebut memulai debutnya pada tahun 1895, dan akhirnya berkembang menjadi jaringan pendidikan besar taraf internasional.
Le Cordon Bleu Paris mempunyai tim pengajar dan para koki yang sudah punya jam terbang tinggi dan prestasi mengesankan. Seluruh Master Chef yang ada di Le Cordon Bleu, termasuk ahli wine dan seluruh dosennya telah mendapatkan pekerjaan di berbagai restoran berbintang Michelin dan bintang lima pada berbagai belahan dunia.
Dengan luas Gedung mencapai 4000 meter persegi, kamu akan menikmati perkuliahan dengan peralatan sangat modern. Bagian atap universitasnya terdapat kebun sayur dengan ukuran lebih dari 800 meter persegi.
Para siswa dapat mempelajari bagaimana sayuran, bunga, herba, dan buah dapat tumbuh dengan baik. Agar kamu tahu banyak hal tentang Le Cordon Bleu, kamu wajib menghubungi agen pendidikan luar negeri, ICAN Education Consultant. Tim konselor kami akan memberikan informasi lengkap seputar kampus ini.