Kuliah S2 di luar negeri menjadi impian banyak orang, terutama para professional dan peneliti. Kualitas pembelajaran yang maksimal dan dianggap lebih baik menjadi salah satu alasan banyak orang ingin melanjutkan kuliahnya di luar negeri.
Sebelum kamu memutuskan melanjutkan pendidikan di luar negeri, kamu perlu tahu apa saja persiapan kuliah di negara lain agar rencanamu berjalan dengan lancar. Selain persiapan, kamu juga perlu mengetahui persyaratan akademis dan berapa lama kuliah S2 di luar negeri.
Topik Pembahasan
Tips Lanjut Kuliah S2 di Luar Negeri
Setelah mengetahui berbagai informasi mengenai syarat dan durasi kuliah S2 di luar negeri, kamu bisa mendaftarkan diri sesuai dengan prosedur yang berlaku. Nah, sebenarnya apa saja syarat yang perlu kamu penuhi untuk bisa kuliah S2 di luar negeri? Simak ulasannya!
Telah Menyelesaikan Pendidikan Diploma dan Sarjana
Hal ini tentu persyaratan umum yang harus dipenuhi. Kamu perlu menyelesaikan pendidikan dalam gelar diploma dan sarjana dalam bidang yang sesuai.
Mengapa poin ini perlu kamu penuhi? Hal tersebut agar bidang yang kamu ambil sesuai dengan pengetahuan dasar yang sudah kamu terima sebelumnya.
Hal ini juga agar kamu tak merasa kesulitan untuk memahami ilmu yang akan diberikan nantinya. Meski ada beberapa bidang yang tidak membutuhkan syarat ini, namun kamu perlu memiliki IPK 3.0 untuk bisa bebas menentukan pilihan.
Baca juga : Berapa Minimal IPK S2 Luar Negeri?
Skor TOEFL dan IELTS yang Memenuhi Syarat
Hampir semua universitas luar negeri, terutama jika kamu mendaftarkan diri melalui beasiswa, melampirkan persyaratan ini.
Kamu perlu memiliki skor TOEFL atau IELTS dengan nilai yang cukup bagus atau memenuhi persyaratan yang berlaku. Biasanya standar nilai yang ditentukan oleh universitas adalah 550 (paper based) untuk TOEFL, dan 6.0 untuk IELTS.
Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja menjadi salah satu cara melanjutkan kuliah S2 di luar negeri. Kamu harus memiliki pengalaman kerja selama beberapa tahun.
Meskipun ada beberapa universitas yang tidak memberikan syarat tersebut, namun poin ini akan memudahkan kamu untuk mendaftarkan S2 di luar negeri. Terutama saat kamu mendaftarkan diri melalui beasiswa.
Dengan adanya pengalaman kerja, kamu bisa meyakinkan para interviewer ketika sesi wawancara. Kamu bisa memperlihatkan kemampuanmu dalam satu bidang dengan adanya pengalaman kerja tersebut.
Pengalaman Organisasi
Cara mendaftar kuliah S2 di luar negeri selanjutnya adalah pengalaman organisasi. Hal ini cukup penting, terutama saat kamu akan mendaftarkan kuliah S2 dengan beasiswa.
Ketika sesi wawancara, pengalaman organisasi seringkai ditanyakan. Jika kamu sudah memiliki pengalaman organisasi yang cukup banyak, maka hal ini bukan lagi menjadi alasan.
Dengan memiliki pengalaman organisasi, tentu dapat memudahkan kamu nantinya saat akan berorganisasi di kampus luar negeri.
Rencana Penelitian
Kuliah S2 di luar negeri bukan hanya tentang menimba ilmu, namun juga melakukan penelitian di akhir semester.
Rencana penelitian menjadi syarat wajib untuk mendapatkan beasiswa S2 dan mendaftar di universitas luar negeri. Rencana ini dibuat untuk melihat keseriusan dan kesungguhan kamu untuk kuliah S2 di luar negeri.
Karena kamu telah lulus gelar Sarjana atau Diploma sebelumnya, maka kamu dianggap mampu untuk merencanakan penelitian untuk gelar S2 nantinya.
Semakin bagus dan berkualitas penelitianmu, maka semakin besar peluang untuk bisa kuliah di negara tujuanmu.
Persyaratan Lainnya
Selain beberapa poin di atas, kamu juga perlu mencari tahu informasi mengenai biaya kuliah S2 di luar negeri. Hal ini agar kamu bisa mempersiapkan keuangan atau mengatur keuangan sejak dini.
Pilih juga bidang studi yang sesuai dengan apa yang kamu ambil untuk gelar Sarjana atau Diploma kamu.
Selain syarat-syarat di atas, kamu juga perlu memperhatikan beberapa syarat lainnya untuk kuliah di luar negeri. Syarat-syarat lain yang perlu kamu perhatikan mencakup Paspor, Visa, Letter of Acceptance, Ijazah, dan Surat Rekomendasi dari Universitas.
Beberapa syarat tersebut juga perlu kamu penuhi agar bisa kuliah di luar negeri. Berbagai dokumen tersebut perlu dipersiapkan dari jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Hal tersebut karena butuh waktu beberapa lama untuk mengurus dokumen-dokumen tersebut.
Selain itu, kamu juga diharuskan untuk memiliki asuransi kesehatan sebagai bukti bahwa kamu memiliki health coverage jika sewaktu-waktu kondisi kesehatan kamu terganggu. Jumlah asuransi yang harus kamu miliki biasanya telah ditetapkan oleh negara atau universitas tujuan.
Kamu juga membutuhkan surat bukti pendanaan dan SIM internasional jika berencana menggunakan kendaraan pribadi di negara tujuan kamu.
Setelah mengetahui beberapa syarat yang diperlukan, kamu bisa mempersiapkannya sejak dini. Sebab, beberapa pesyaratan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pengurusannya. Jadi, pastikan kamu telah mempersiapkannya secepat mungkin.
Jika hal ini sedikit merepotkan bagimu, kamu bisa meminta bantuan agen pendidikan luar negeri agar semua proses pendaftaran dan persiapan dokumen berjalan lancar. Sebab, agen pendidikan luar negeri biasanya memiliki tim konselor yang professional untuk membantu kamu mendaftarkan diri di universitas tujuan.