Meski menjadi impian bagi banyak pelajar, kuliah di luar negeri mungkin menjadi hal yang sulit sebab biaya kuliah yang cukup mahal. Tak hanya biaya kuliah, biaya hidup di negara asing juga membutuhkan biaya yang cukup banyak. Namun, ada beberapa negara dengan biaya kuliah dan hidup termurah untuk para siswa internasional.
Dengan kuliah di luar negeri, kamu tak hanya memperhitungkan biaya kuliah, namun juga biaya hidup, seperti akomodasi dan transportasi di luar negeri. Namun, kamu tak perlu khawatir ada beberapa negara yang menawarkan biaya kuliah dan hidup yang cukup murah.
Topik Pembahasan
5 Negara dengan Biaya Kuliah dan Hidup Termurah
Jika kamu masih ragu untuk kuliah di luar negeri karena biaya yang terbilang mahal. Maka, negara-negara di bawah ini bisa menjadi pilihan kamu untku berkuliah.
Siapa yang sangka bahwa kuliah di luar negeri juga tak membutuhkan biaya yang terlalu mahal, terutama jika kamu memilih satu dari beberapa negara ini.
1. Italia
Negara ini adalah lokasi yang cukup populer untuk para pelajar internasional. Italia memiliki suasana multicultural yang cukup tinggi dan beberapa universitas negeri serta swasta yang cukup terkenal.
Perguruan tinggi negeri di Italia menetapkan biaya pendidikan yang tidak terlalu mahal. Kamu hanya perlu mengeluarkan dana sebesar 900-1000 USD atau setara dengan Rp13 hingga Rp15 juta per tahun untuk program sarjana.
Sementara itu, biaya hidup di negara ini juga terbilang cukup terjangkau, yakni berkisar EUR1,000 hingga EUR1,500 per bulan.
2. Jerman
Pemerintah Jerman memberikan biaya pendidikan yang sangat terjangkau, yakni hanya berkisar Rp7 juta hingga Rp8,5 juta pertahun. Jumlah ini berlaku untuk mahasiswa lokal maupun mahasiswa internasional yang kuliah di Jerman.
Bahkan, beberapa universitas di Jerman memberikan program kuliah gratis khusus untuk mahasiswa S1.
Untuk biaya hidup, kamu perlu mempersiapkan dana sebsar 8,400 atau sekitar Rp130 juta per tahun. Uang ini bisa kamu gunakan untuk membeli kebutuhan harian, makanan, dan kebutuhan lainnya.
3. Prancis
Prancis memiliki biaya kuliah yang cukup murah daripada negara Eropa lainnya. Setiap tahun, ada sekitar 1,5 juta siswa yang belajar di universitas Prancis. Sebanyak 10% di antaranya adalah mahasiswa internasional.
Biaya kuliah S1 di Prancis berkisar antara Rp3 juta atau Rp4,5 juta pertahun untuk program S2. Sedangkan, biaya hidup di Prancis berkisar antara 1,000-2,000 Euro setiap tahunnya. Biaya hidup ini akan bervariasi tergantung dari tempat tinggal dan gaya hidup kamu.
4. Malaysia
Malaysia tidak diragukan lagi adalah salah satu negara termurah untuk belajar di luar negeri, terutama dalam hal biaya hidup. Ibukotanya, Kuala Lumpur, menempati urutan pertama untuk keterjangkauan dalam QS Best Student Cities 2016, dan sebagian besar pelajar hanya membutuhkan sekitar MYR 14.400 (~US$3.550) per tahun untuk hidup nyaman di Malaysia.
Dalam hal biaya kuliah, kamu akan membayar rata-rata US$4.000 per tahun akademik, tetapi beberapa kursus bahkan lebih murah. Malaysia juga memiliki sejumlah kampus cabang universitas internasional, seperti University of Nottingham di Inggris atau Monash University di Australia, yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan gelar yang diakreditasi oleh institusi ini dengan biaya lebih rendah.
5. Singapura
Singapura menjadi global pendidikan tinggi dalam lingkungan yang aman dan terjamin. Setiap tahun, begitu banyak mahasiswa asing yang mendaftar untuk belajar di Singapura untuk mempelajari program akademik terbaik dengan biaya kuliah yang terjangkau. Universitas peringkat teratas di dunia dan sistem pendidikan yang sangat baik adalah alasan untuk memilih Singapura untuk belajar di luar negeri.
Baca Juga : Universitas Terbaik di Australia Jurusan Bisnis
Persiapkan Diri untuk Kuliah di Luar Negeri
Jika kamu berencana untuk kuliah di luar negeri, maka kamu perlu mempersiapkan diri sejak dini. Jika ragu berangkat ke luar negeri karena masalah keuangan, kamu bisa melakukan kerja part time untuk menambah pemasukan kamu. Di samping memilih negara dengan biaya kuliah dan hidup termurah.
Ada beberapa negara yang memperbolehkan siswa internasional untuk bekerja paruh waktu, tentu dengan syarat yang berlaku.
Masing-masing negara biasanya memiliki kebijakan masing-masing untuk mahasiswa part time termasuk jam kerja yang diberikan dan upah minimal. Beberapa negara yang mengijinkan kerja paruh waktu adalah
- Amerika Serikat
- Inggris
- Singapura
- Malaysia
Meskipun kerja sampingan, para mahasiswa tetap mendapat hal dari pemerintah negara setempat. Hal ini karena program part time untuk mahasiswa asing bertujuan untuk membantu finansial dan tidak mengganggu jam belajar mereka.
Mengapa Kuliah di Luar Negeri?
Lulusan yang memilih untuk belajar internasional sangat dicari oleh para pemberi kerja. Mengejar gelar di luar negeri memberi sinyal kepada pemberi kerja bahwa kamu memiliki keberanian, fleksibilitas, kesadaran budaya, dan pemahaman tentang cara orang lain bekerja dan berpikir. Ini benar-benar akan menempatkan siswa di depan dalam hal magang dan lamaran kerja.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dikelilingi oleh suatu bahasa adalah cara terbaik untuk menjadi fasih dan memahami budaya lokal. Kamu akan dikelilingi oleh penutur bahasa Inggris setiap hari dan melihat serta mendengar bahasa tersebut dalam konteks budaya lokal.
Siswa yang datang untuk belajar di Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris atau Amerika sering berkomentar betapa mereka menikmati gaya mengajar yang beragam. Beberapa kursus dan modul mungkin berbasis kelas tradisional, yang lain mungkin melibatkan banyak kerja tim, sementara yang lain mencakup banyak pengalaman kerja.
Sebagai pelajar internasional, kamu akan lulus dengan pengalaman yang lebih beragam dibandingkan pelajar domestik di negara asal sehingga memungkinkan untuk berpikir lebih terbuka dan kreatif. Saat kamu belajar memandang dunia melalui lensa berbeda, kamu juga akan mempelajari hal-hal baru tentang negara dan budaya sendiri.