Tes GRE dan GMAT adalah dua tes penting kalau kamu punya rencana studi program bisnis dan manajemen di luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Terdapat tes kecakapan akademis diajukan oleh berbagai universitas. Apabila kamu ingin menempuh pendidikan di sekolah bisnis Amerika Serikat, kebanyakan memberikan syarat hasil tes GRE atau Graduate Records Examination atau GMAT singkatan dari Graduate Management Admission Test.
Secara umum, sekolah bisnis lebih memprioritaskan syarat GMAT untuk menerima calon mahasiswa baru. Akan tetapi, belakangan ini sudah banyak tes GRE lebih dipilih sekolah bisnis Amerika Serikat karena menawarkan tes yang aplikatif. Agar lebih jelas tentang kedua tes tersebut, kamu bisa melakukan konsultasi kuliah luar negeri di ICAN Education Consultant.
Perbedaan GRE dan GMAT
GRE biasanya dipilih bagi kamu yang punya rencana melanjutkan studi ke berbagai program studi berbeda, selain sekolah bisnis. Sedangkan ujian masuk GMAT harus kamu tempuh jika ingin mengikuti program studi pascasarjana di Amerika.
Ada beberapa perbedaan mendasar terkait tes GRE dan GMAT, sebagaimana berikut:
Bentuk Tes
GRE merupakan tes analytical writing, quantitative reasoning, verbal reasoning, dan research question. Pada sesi analytical writing, durasi tes berjalan selama 30 menit setiap esai.
Tes verbal reasoning menguji para peserta GRE dengan total 20 soal tiap set, durasi waktu satu jam. Sedangkan quantitative reasoning dengan total 40 soal dan durasi waktu 35 menit.
Untuk tes GRE, terdapat ujian tambahan yaitu research question. Tes tersebut dilakukan penyelenggara tes dalam membuat soal baru atau dalam kepentingan penelitian lain, tetapi hasilnya tidak mempengaruhi nilai tes secara total.
Sedangkan GMAT, mempunyai bentuk tes analytical writing assessment, verbal reasoning, integrated reasoning, dan quantitative reasoning. Kamu bisa menulis satu esai pada sesi analytical writing assessment selama 30 menit. Pada sesi integrated reasoning, ada soal pilihan ganda 12 soal dan dapat kamu kerjakan sekitar 30 menit.
Sesi quantitative reasoning adalah soal pilihan ganda, sebanyak 37 butir pertanyaan dan durasi waktu tes sekitar 75 menit. Soal matematika pada tes GMAT lebih sulit jika dibandingkan pada tes Matematika di GRE.
Baca juga:
Persiapan Menjalani Test GRE Di Indonesia
Bobot Soal Beda
Walaupun bentuk soal mirip, bobot tes bisa berbeda. Tes GRE lebih berat pada bagian bacaan rumit dan analisa informasi kuantitatif. GRE juga ditujukan pada program ilmu alam, pendidikan, bisnis, sosial, teknik mesin, dan sebagainya. Tes GRE sering dilakukan bagi mereka yang ingin daftar program MBA.
GRE adalah tes yang dirancang pada pendaftaran mahasiswa pada jenjang pascasarjana, sekolah bisnis, dan juga sponsor beasiswa pada seluruh dunia. Apabila kamu ingin meningkatkan atau tahu kemampuan verbal, maka sebaiknya pilih tes GRE. Yang lebih diprioritaskan tes GMAT yaitu kemampuan berlogika, berpikir kritis, kemampuan nalar, dan penilaian objektif. GMAT ini penting bagi kamu yang punya kemampuan lebih pada sisi kuantitatif.
Baca Juga :
GMAT VS GRE, Apa Beda Keduanya?
Berapa Biaya Tes GRE dan GMAT?
Biaya rata-rata tes GRE yaitu USD 205 atau sekitar Rp 2,9 juta. Negara lain yang mematok biaya GRE lebih besar yaitu Australia, India, Nigeria, Turki, dan juga China dengan biaya sebesar Rp 3,6 juta. Sementara rata-rata biaya GMAT yaitu Rp 3,5 hingga Rp 3,9 juta. Biaya tersebut bisa lebih mahal tergantung negara pemohon atau layanan lain seperti pembatalan dan penjadwalan ulang mencapai Rp 10,7 juta.
Itulah penjelasan lengkap tentang tes GRE dan GMAT. Untuk mengikuti tes ini, kamu wajib memahami terlebih dahulu apa tujuan yang kamu butuhkan. Kalau kamu tidak jago dalam hal matematika tetapi punya kemampuan banyak vocabulary, sebaiknya pakai saja tes GRE. Tetapi, kalau kamu tidak bisa menguasai Bahasa Inggris dengan baik, gunakan tes GMAT.