Nilai TOEFL minimal untuk S2 menjadi salah satu syarat utama yang harus kamu penuhi saat ingin melanjutkan kuliah di luar negeri. Tes ini digunakan oleh banyak universitas internasional untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris calon mahasiswa, terutama bagi mereka yang bukan penutur asli. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik sangat penting karena seluruh proses pembelajaran di kampus, mulai dari membaca literatur, mengikuti diskusi, hingga menulis tugas akademik akan dilakukan dalam bahasa tersebut.
Tanpa skor TOEFL yang memenuhi standar, aplikasi pendaftaranmu bisa saja langsung ditolak meskipun prestasi akademik itu sudah sangat baik. Setiap universitas memiliki standar nilai yang berbeda. Jadi, pastikan kamu tahu informasinya dengan lengkap ya.
Topik Pembahasan
Jenis TOEFL yang Diakui untuk Lanjut S2 di Luar Negeri
Sebelum mendaftar ke universitas luar negeri, kamu perlu tahu bahwa tidak semua jenis tes TOEFL diterima untuk jenjang S2. Universitas internasional umumnya hanya mengakui jenis TOEFL tertentu yang dinilai mampu mengukur kemampuan bahasa Inggris secara akademik.
Memahami jenis TOEFL yang diakui sangat penting agar usaha dan persiapan kamu tidak sia-sia saat mengajukan aplikasi studi lanjutan. Berikut ini beberapa jenis TOEFL yang sudah diakui untuk lanjut S2 di luar negeri:
TOEFL iBT
TOEFL iBT merupakan salah satu bentuk tes bahasa Inggris berbasis internet yang paling sering dipilih oleh calon mahasiswa internasional. Dalam tes ini, kamu akan melalui empat bagian utama: membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis. Semua bagian dikerjakan langsung lewat komputer, jadi tidak perlu repot dengan kertas atau alat tulis. Prosesnya cukup modern, kamu akan membaca di layar, menggunakan headphone untuk mendengarkan, berbicara melalui mikrofon, lalu mengetik semua jawabanmu.
Banyak universitas luar negeri lebih menyukai hasil TOEFL iBT karena dinilai mampu menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris secara menyeluruh. Oleh karena itu, nilai toefl minimal untuk s2 seringkali merujuk pada skor dari TOEFL iBT. Tes ini cocok buat kamu yang terbiasa menggunakan teknologi dan ingin menyelesaikan semua bagian tes secara digital dengan efisien.
TOEFL Essential
TOEFL Essentials mulai diperkenalkan sejak tahun 2021 sebagai versi yang lebih singkat dari TOEFL iBT. Tes ini hanya berlangsung sekitar 90 menit dan lebih menekankan pada kemampuan bahasa Inggris yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya konteks akademis. Formatnya dibuat lebih fleksibel, sehingga kamu bisa lebih nyaman dalam menyelesaikan setiap bagian. TOEFL Essentials dinilai cocok untuk yang ingin menunjukkan kemampuan bahasa tanpa harus mengikuti tes panjang.
Beberapa universitas internasional sudah mengakui TOEFL Essentials sebagai bagian dari syarat toefl s2 luar negeri. Saat ini, lebih dari 500 institusi di seluruh dunia menerima hasil tes ini. Sebelum memilih tes Essentials, kamu perlu memeriksa apakah kampus tujuanmu menerima skor dari tes ini atau tidak. Jangan sampai salah pilih, karena setiap institusi bisa memiliki standar yang berbeda.
Baca Juga : Latihan Soal dan Pembahasan TOEFL
Berapa Syarat Minimal Nilai TOEFL Kuliah S2 di Luar Negeri?
Mengetahui syarat skor TOEFL menjadi langkah awal yang penting saat merencanakan studi lanjut di luar negeri. Pertanyaan seputar berapa syarat minimal nilai TOEFL kuliah S2 di luar negeri sering muncul karena setiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda. Tes ini jadi alat ukur kemampuan bahasa Inggris yang wajib dipenuhi agar bisa mengikuti perkuliahan secara efektif di negara tujuan. Berikut ini syarat minimal nilai TOEFL kuliah S2 di luar negeri:
| Negara Tujuan | Skor Minimum TOEFL iBT S2 | Catatan |
| USA | 79–100 | Banyak perguruan tinggi standar ≥ 79; sekolah top (MIT, Columbia, Stanford, USC) biasanya mensyaratkan 90–100 |
| Kanada | ≥ 86–89 | Contohnya Queen’s 88, Toronto 89, McGill 100. |
| Inggris (UK) | 92–110 | Beberapa program tegas: Edinburgh 92, Imperial/Oxford/Cambridge 100–110. |
| Australia | ≥ 79 | Melbourne, Monash, dsb. menetapkan batas minimal di angka ini. |
Secara ringkas, untuk kuliah S2, skor minimal TOEFL iBT idealnya adalah 79–90, namun untuk universitas ternama di AS, UK, Kanada, dan Australia, kamu sebaiknya menargetkan ≥ 90, atau bahkan mendekati 100–110 untuk memastikan memenuhi persyaratan Nilai toefl minimal untuk s2 di program favoritmu. Penguasaan bahasa Inggris yang solid akan membuka peluang beasiswa dan meningkatkan daya saing aplikasi kamu.
Tips Lolos TOEFL Sesuai Target Skor
Mengejar nilai TOEFL minimal untuk S2 bisa jadi tantangan, apalagi jika target skormu tinggi dan universitas tujuannya sangat selektif. Tes TOEFL bukan hanya soal kemampuan bahasa Inggris dasar, tapi juga kemampuan akademis dan strategi menjawab soal.
Kamu perlu persiapan yang matang agar bisa memenuhi skor minimum yang disyaratkan oleh universitas tujuanmu di luar negeri. Berikut ini beberapa tips agar lolos tes TOEFL, sesuai dengan target skor yang dibutuhkan:
1. Kenali Kemampuan Sebelum Menargetkan Nilai TOEFL
Sebelum mulai belajar secara intensif, penting untuk memahami sejauh mana kemampuan bahasa Inggrismu saat ini. Dengan begitu, Kamu bisa menyusun strategi belajar yang lebih fokus dan tepat sasaran. Dalam proses persiapan ini, Kamu juga bisa mengidentifikasi bagian mana yang sudah kuat dan bagian mana yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini sangat penting agar proses belajarmu tidak sia-sia dan lebih efisien.
Memahami kekuatan dan kelemahan sejak awal akan membantu mencapai nilai TOEFL minimal untuk S2 dengan lebih terarah. Karena hasil resmi baru bisa Kamu lihat setelah ujian selesai, cara terbaik adalah mencoba simulasi atau tes prediksi terlebih dahulu. Hal tersebut bisa menjadi gambaran awal seberapa dekat skor Kamu dengan target universitas tujuan.
2. Pahami Jenis Soal TOEFL dan Tantangan yang Dihadapi
Sebelum mengincar skor tinggi, penting untuk mengenali jenis-jenis soal dalam tes TOEFL dan memahami mana yang paling menantang. Tes ini terbagi dalam empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Total ada 24 jenis soal yang akan Kamu hadapi. Beberapa di antaranya cenderung membuat banyak peserta kesulitan. Jadi, penting bukan hanya memperkuat kemampuan dasar bahasa Inggris, tapi juga memahami strategi untuk mengatasi soal-soal yang paling sulit.
Mengenali soal mana yang paling sulit bisa jadi kunci keberhasilan dalam mencapai syarat toefl s2 luar negeri. Daripada hanya mengulang materi yang sudah Kamu kuasai, akan lebih efektif bila fokus pada soal yang sering membuat kesalahan. Dengan pendekatan ini, persiapan bisa lebih tajam dan mendekatkanmu ke skor yang dibutuhkan universitas luar negeri.
Beberapa soal memang menuntut pemahaman mendalam dan waktu pengerjaan yang ketat. Di sinilah peran latihan rutin dan evaluasi berkala sangat penting. Kamu bisa menilai progres lewat simulasi ujian atau mencoba kalkulator skor online untuk melihat gambaran nilai saat ini. Evaluasi terus-menerus seperti ini akan membantu mencapai target TOEFL secara lebih terarah.
3. Prioritaskan Soal yang Menjadi Kelemahan Kamu
Saat mulai menyusun rencana belajar, penting untuk fokus pada area yang paling membutuhkan perhatian. Kamu perlu tahu bagian mana yang jadi kelemahan utama, serta jenis soal mana yang terasa paling sulit. Dengan begitu, setiap sesi belajar jadi lebih terarah, tidak membuang waktu hanya pada materi yang sudah dikuasai.
Dalam proses mengejar minimal TOEFL S2 luar negeri, langkah awal ini sangat penting. Banyak peserta terlalu banyak mengulang bagian yang sudah nyaman dikerjakan, padahal tantangan sebenarnya ada di soal-soal yang selalu menurunkan skor. Jadi, prioritaskan kelemahan dan latih soal-soal dengan tingkat kesulitan tinggi agar hasil lebih maksimal.
Gunakan jadwal belajar yang fleksibel, tapi konsisten. Sisihkan waktu khusus setiap hari untuk latihan soal berdasarkan jenisnya, bukan hanya berdasarkan keterampilan umum. Perpaduan strategi ini akan membuat kamu lebih siap menghadapi format soal TOEFL dan mendekatkan kepada skor target untuk lanjut studi S2 di luar negeri.
4. Pastikan Bisa Menguasai Esai
Bagian menulis di TOEFL iBT menantang Kamu untuk menyampaikan ide secara jelas dan terstruktur. Selain penggunaan bahasa Inggris yang baik, susunan argumen dan alur pemikiran juga sangat menentukan hasil. Untuk memenuhi standar minimal TOEFL S2 luar negeri, penting untuk menguasai teknik menulis esai yang kuat, bukan sekadar fokus pada grammar saja.
Luangkan waktu untuk membiasakan diri menulis esai berdurasi 30 menit. Bukan hanya tentang panjang tulisan, tapi juga seberapa cepat Kamu bisa menyusun ide dan menuangkannya secara logis. Cobalah buat kerangka terlebih dahulu, agar isi tulisan lebih fokus dan mudah dipahami. Cara ini akan membantu saat waktu ujian terbatas.
Kamu juga bisa mengikuti kelas menulis bahasa Inggris yang khusus membahas strategi esai. Di sana, Kamu bisa mendapatkan masukan langsung dari pengajar tentang kekuatan dan kelemahan tulisanmu. Semakin sering berlatih, semakin besar peluang untuk mencapai skor TOEFL yang dibutuhkan untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri.
5. Pintar-Pintar Mengatur Waktu untuk Raih Skor TOEFL S2
Manajemen waktu adalah salah satu kunci penting untuk mencapai nilai TOEFL minimal untuk S2. Banyak peserta tes yang gagal bukan karena tidak tahu jawabannya, tetapi karena kehabisan waktu. Ada banyak soal yang bisa menyita perhatian dan membuat Kamu terjebak terlalu lama. Maka dari itu, penting untuk membatasi waktu untuk tiap pertanyaan sebelum memulai setiap bagian.
Supaya lebih efisien, pelajari teknik membaca cepat seperti skimming dan scanning. Teknik ini sangat berguna saat Kamu harus memahami teks panjang dalam waktu singkat. Jangan biarkan satu soal menghambat progres, karena setiap detik di TOEFL sangat berharga untuk keseluruhan skor.
Ingat juga bahwa tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang salah. Jadi, tetap isi semua pertanyaan meski kurang yakin. Terkadang menebak dengan cerdas lebih baik daripada membiarkan soal kosong. Dengan strategi ini, peluang Kamu untuk memenuhi nilai TOEFL minimal untuk S2 akan semakin besar.
ICAN Education Punya Kursus Bahasa Inggris Bernama ICAN English
Memenuhi nilai TOEFL minimal untuk S2 adalah langkah awal yang penting agar bisa melanjutkan kuliah di luar negeri. Setiap universitas memiliki standar skor berbeda, namun satu hal yang pasti: kemampuan bahasa Inggris akademik yang baik akan sangat menentukan proses seleksi. Oleh karena itu, persiapan yang matang sejak awal akan memperbesar peluang untuk diterima di kampus impian.
Supaya proses persiapan lebih terarah, kamu bisa memanfaatkan layanan dari ICAN Education, agen pendidikan luar negeri profesional yang sudah berpengalaman membantu pelajar Indonesia kuliah ke berbagai negara tujuan populer. ICAN Education bukan hanya membantu dalam proses pendaftaran dan persyaratan kuliah, tapi juga memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari pengurusan visa pelajar, pencarian akomodasi, konsultasi universitas, hingga briefing sebelum keberangkatan.
Untuk mendukung peningkatan kemampuan bahasa Inggris, ICAN Education juga bekerja sama dengan ICAN English, sebuah pusat pelatihan bahasa yang fokus membantu siswa mencapai target skor TOEFL dengan cepat dan efektif. ICAN English memiliki program intensif yang dirancang oleh pengajar profesional, metode belajar yang interaktif, dan simulasi tes yang sesuai standar resmi. Dengan fasilitas lengkap dan pendekatan personal, ICAN English akan membantu kamu lebih percaya diri menghadapi tes TOEFL serta meraih skor terbaik sesuai kebutuhan studi S2 di luar negeri.
