Mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan pribadi selama kuliah di luar negeri adalah salah satu hal yang penting bagi pelajar internasional. Kuliah di luar negeri bukan hanya tentang mengejar pendidikan berkualitas, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, salah satunya adalah mengelola keuangan pribadi. Hidup di lingkungan yang berbeda dengan mata uang, biaya hidup, dan gaya hidup yang mungkin jauh dari kebiasaanmu di rumah, membuat kemampuan untuk mengatur keuangan menjadi sangat penting.
Dengan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat memastikan kebutuhan harian terpenuhi, menghindari kesulitan finansial, dan bahkan menyisihkan uang untuk hal-hal tak terduga. Mengatur keuangan dengan bijak adalah kunci untuk menjalani kehidupan mahasiswa yang nyaman, fokus pada studi, dan tetap menikmati pengalaman baru di negeri orang.
Topik Pembahasan
Tips Mengatur Keuangan Selama Kuliah di Luar Negeri
Kuliah di luar negeri mungkin menjadi banyak sekali impian pelajar di Indonesia tetapi ada berbagai macam hal yang patut dipertimbangkan termasuk biaya perkuliahan dan biaya hidup. Dengan perbedaan mata uang, biaya hidup yang sering kali lebih tinggi, serta kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mengatur keuangan yang efektif menjadi keterampilan yang sangat penting. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengatur keuangan selama kuliah di luar negeri agar lebih efektif:
1. Kerja Part-Time
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah mencoba untuk mencari kerja paruh waktu atau kerja Part Time. Bekerja paruh waktu saat kuliah di luar negeri adalah cara efektif bagi mahasiswa internasional untuk mengatur keuangan dan mengurangi beban biaya pendidikan serta hidup. Selain memberikan penghasilan tambahan, pengalaman ini juga membantu membangun keterampilan kerja, memperluas jaringan, dan meningkatkan pemahaman tentang budaya kerja di negara tujuan.
Sebagai mahasiswa internasional, kamu perlu memahami peraturan kerja paruh waktu yang berlaku di negara tempat kamu belajar. Misalnya, di Australia, mahasiswa internasional yang memegang visa pelajar dapat bekerja hingga 48 jam setiap dua minggu selama masa perkuliahan dan tanpa batas selama liburan.
Sementara di Inggris, mahasiswa dengan visa Tier 4 umumnya diizinkan bekerja hingga 20 jam per minggu selama semester aktif dan penuh waktu saat liburan. Untuk Amerika Serikat, aturan lebih ketat, dengan pekerjaan on-campus sering menjadi satu-satunya pilihan, kecuali jika kamu mendapatkan izin khusus untuk pekerjaan off-campus melalui program seperti Curricular Practical Training (CPT) atau Optional Practical Training (OPT).
Pekerjaan paruh waktu yang populer di kalangan mahasiswa internasional meliputi posisi di sektor ritel, restoran, perhotelan, atau sebagai tutor. Selain itu, pekerjaan berbasis kampus, seperti asisten penelitian atau pustakawan, juga banyak diminati karena jadwalnya lebih fleksibel dan sesuai dengan kalender akademik.
Dengan bekerja pada waktu tentu kamu akan lebih mudah untuk mengatur keuangan karena ada pemasukan tambahan. Bisa saja upah dari kerja paruh waktu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kamu.
2. Buat Anggaran Bulanan
Bagi mahasiswa internasional, mempersiapkan dan merencanakan pengeluaran sangat penting agar kamu bisa menghindari masalah keuangan di tengah studi. Membuat anggaran tidak hanya membantu mengontrol pengeluaran tetapi juga memungkinkan kamu untuk memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting selama berada di luar negeri.
Langkah pertama adalah mencatat semua jenis pengeluaran yang kamu perkirakan, seperti biaya kuliah, tempat tinggal, makanan, transportasi, asuransi kesehatan, serta pengeluaran lainnya seperti buku dan bahan studi. Setiap negara dan kota mungkin memiliki biaya hidup yang berbeda, jadi kamu harus menyesuaikan anggaran berdasarkan lokasi tempat kamu kuliah. Misalnya, tinggal di kota besar seperti New York atau London tentu jauh lebih mahal dibandingkan di kota-kota kecil atau di daerah pinggiran.
Penting juga untuk memisahkan pengeluaran antara yang bersifat kebutuhan pokok dan pengeluaran sekunder. Kebutuhan pokok mencakup biaya tempat tinggal, makan, transportasi, dan asuransi. Sedangkan pengeluaran sekunder adalah biaya yang lebih bisa dikendalikan, seperti hiburan, makan di luar, atau belanja pakaian. Prioritaskan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, agar bisa mengalokasikan dana lebih untuk hal-hal yang mendesak.
Jangan lupa untuk menabung dan mempersiapkan dana darurat. Tak ada yang tahu kapan kejadian tak terduga seperti sakit atau keperluan mendesak lainnya bisa terjadi. Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa merasa lebih tenang jika harus menghadapinya tanpa terpaksa berhutang.
3. Naik Transportasi Umum
Cara mengatur keuangan selanjutnya ketika kamu lihat di luar negeri adalah lebih baik untuk memanfaatkan transportasi umum di negara tujuan. Menggunakan transportasi umum bukan hanya pilihan praktis, tetapi juga cara yang bijak untuk menghemat pengeluaran yang tidak perlu.
Transportasi umum umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan membeli atau menyewa kendaraan pribadi. Biaya bulanan untuk menggunakan transportasi umum, seperti kereta, bus, atau trem, lebih murah daripada biaya perawatan dan bahan bakar kendaraan pribadi. Banyak negara juga menawarkan diskon atau tarif khusus untuk mahasiswa internasional yang dapat membantu mengurangi biaya transportasi lebih lanjut.
Dengan memilih transportasi umum, kamu dapat menghindari biaya tersembunyi yang seringkali terkait dengan penggunaan kendaraan pribadi, seperti parkir, perawatan, dan pajak kendaraan. Selain itu, di banyak kota besar, lalu lintas bisa sangat padat, yang mengarah pada pemborosan waktu dan uang jika menggunakan kendaraan pribadi. Sebaliknya, menggunakan transportasi umum memberikan kenyamanan karena jarak tempuh yang pasti dan tidak perlu khawatir tentang tempat parkir atau kemacetan.
Dengan demikian, transportasi umum bukan hanya solusi untuk penghematan keuangan, tetapi juga cara yang cerdas untuk merencanakan dan menjalani kehidupan kuliah di luar negeri secara lebih efisien.
4. Belajar Masak Sendiri
Belajar masak sendiri bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mengatur keuangan selama kuliah di luar negeri, terutama bagi mahasiswa internasional yang harus menyesuaikan diri dengan biaya hidup yang sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan di negara asal.
Salah satu alasan utama mengapa belajar masak penting adalah karena biaya makan di luar, terutama jika sering membeli makanan siap saji atau makan di restoran, dapat menghabiskan sebagian besar anggaran bulanan. Dengan memasak sendiri, kamu bisa menghemat uang secara signifikan, karena bahan makanan yang dibeli di pasar atau supermarket biasanya jauh lebih murah daripada harga makan di luar.
Selain keuntungan finansial, belajar masak juga memberikan pengalaman berharga dalam kemandirian. Sebagai mahasiswa internasional, kamu harus siap mengurus diri sendiri, mulai dari mencuci pakaian hingga menyiapkan makanan. Menyiapkan waktu untuk memasak juga mengajarkan kamu manajemen waktu yang baik, karena kamu harus memprioritaskan aktivitas harian dan menyusun jadwal dengan efisien.
5. Manfaatkan Diskon dan Promo Mahasiswa
Salah satu strategi yang efektif untuk menghemat pengeluaran adalah memanfaatkan diskon dan promo yang tersedia bagi mahasiswa. Banyak perusahaan dan penyedia layanan di luar negeri menawarkan keuntungan khusus untuk pelajar, mulai dari transportasi umum, belanja kebutuhan sehari-hari, hingga hiburan.
Sebagai mahasiswa, kamu bisa memanfaatkan kartu pelajar internasional, seperti ISIC (International Student Identity Card), yang memungkinkan kamu mendapatkan diskon di berbagai tempat, termasuk restoran, toko buku, dan bioskop. Beberapa platform digital, seperti Spotify dan Apple Music, juga memberikan penawaran khusus berupa potongan harga untuk layanan mereka. Selain itu, kamu bisa mencari tahu program-program lokal yang sering memberikan promo khusus untuk pelajar, seperti transportasi publik gratis atau diskon perjalanan harian.
Jangan lupa untuk bertanya kepada teman atau komunitas mahasiswa internasional di kampus. Mereka biasanya memiliki rekomendasi terbaik tentang diskon atau promo yang sering digunakan. Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan dana lebih baik dan menjaga stabilitas finansial selama menempuh pendidikan di luar negeri.
6. Hindari Impulsive Buying
Menghindari impulsive buying adalah langkah penting untuk mengatur keuanganmu selama kuliah di luar negeri, terutama sebagai mahasiswa internasional yang memiliki anggaran terbatas. Pembelian impulsif sering kali dipicu oleh emosi sesaat, seperti stres atau kegembiraan, dan dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak perlu pada barang yang mungkin sebenarnya tidak kamu butuhkan.
Untuk menghindari kebiasaan ini, kamu dapat memulai dengan membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau belanja online. Dengan daftar ini, kamu memiliki panduan yang jelas mengenai apa saja yang harus dibeli, sehingga mengurangi godaan untuk membeli barang yang tidak penting. Strategi ini terbukti efektif karena mencegah pembelian yang hanya berdasarkan dorongan emosi atau penawaran menarik.
Selain itu, penting untuk memahami faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan belanja. Menurut penelitian, motivasi dan persepsi sangat berperan dalam pembelian impulsif. Mengelola emosi juga menjadi bagian dari strategi ini. Banyak orang membeli secara impulsif untuk mengatasi stres atau kebosanan. Sebagai alternatif, kamu bisa mencari cara lain untuk mengatasi emosi tersebut, seperti berjalan-jalan, berbicara dengan teman, atau melakukan aktivitas lain yang tidak melibatkan pengeluaran uang.
Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan untuk Kuliah di Australia dengan Biaya Sendiri
Cara Menabung Secara Konsisten
Sebagai pelajar internasional, salah satu cara mengelola keuangan dengan baik adalah mencoba untuk menabung secara konsisten. Menabung secara konsisten adalah langkah penting untuk mencapai kestabilan keuangan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Namun, membangun kebiasaan menabung sering kali menjadi tantangan karena memerlukan disiplin, perencanaan, dan komitmen yang kuat.
Berikut ini beberapa cara menabung secara konsisten ketika kamu kuliah di luar negeri:
Buat Rekening Tabungan
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat rekening tabungan. Dengan memiliki rekening khusus yang tidak digunakan untuk transaksi harian, kamu bisa lebih fokus dalam mencapai tujuan finansial tanpa tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Rekening ini idealnya hanya digunakan untuk menyimpan tabungan atau dana darurat, sehingga aktivitas keuangan di dalamnya tetap stabil dan terkontrol.
Langkah pertama adalah memilih bank yang menawarkan fitur-fitur mendukung, seperti automatic debit. Fitur ini memungkinkan kamu untuk secara otomatis mentransfer sejumlah dana dari rekening utama ke rekening tabungan setiap bulan. Dengan begitu, menabung menjadi kebiasaan rutin tanpa perlu mengandalkan ingatan atau disiplin pribadi. Selain itu, penting untuk menetapkan target tabungan yang realistis, misalnya 10-20% dari pendapatan bulanan, agar kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa merasa terbebani.
Sebagai tambahan, pastikan rekening ini tidak memiliki akses mudah seperti kartu debit atau fitur pembayaran online. Ini membantu mencegah penggunaan dana tabungan untuk hal-hal non-darurat. Beberapa bank bahkan menyediakan rekening tanpa biaya administrasi, yang sangat cocok untuk kebutuhan tabungan jangka panjang
Mulai dari Jumlah Kecil
Untuk memulai konsisten menabung cobalah mulai dari jumlah yang kecil saja. Menabung tidak selalu memerlukan nominal besar; justru, langkah kecil yang konsisten lebih mudah dilakukan dan dapat memberikan dampak signifikan dalam jangka panjang. Sebagai pelajar yang hidup di luar negeri, kamu bisa mulai dengan menetapkan nominal tertentu, seperti menyisihkan uang jajan mingguan atau mengalokasikan sisa uang dari kebutuhan utama.
Pendekatan ini tidak hanya melatih disiplin keuangan tetapi juga membangun fondasi tabungan untuk kebutuhan mendesak di masa depan. Sebagai contoh, program Village Saving Loan Association (VSLA) telah membuktikan bahwa dengan menabung sedikit demi sedikit, seseorang dapat memenuhi kebutuhan penting seperti peralatan rumah tangga atau pendidikan anak. Program ini menunjukkan bagaimana kelompok masyarakat mengelola uang secara kolektif untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kebiasaan finansial yang berkelanjutan.
Selain itu, menabung dengan nominal kecil juga dapat mengurangi tekanan psikologis yang sering muncul ketika mencoba menyimpan uang dalam jumlah besar. Dengan mencatat dan mengelola pengeluaran harian, kamu dapat menemukan cara sederhana untuk menyisihkan dana, seperti mengurangi pembelian impulsif atau memilih makanan sederhana.
Selalu Kumpulkan Uang Kembalian
Berapapun uang kembaliannya kamu miliki ketika membeli barang pastikan untuk mengumpulkan, sebab uang tersebut nanti akan bermanfaat. Kamu bisa memanfaatkan uang receh atau kembalian yang diterima setelah berbelanja sebagai awal untuk membangun tabungan. Misalnya, setiap kali mendapatkan kembalian, masukkan ke dalam wadah khusus seperti celengan atau kantong terpisah. Jika dilakukan secara konsisten, jumlah yang terkumpul bisa menjadi signifikan dalam jangka waktu tertentu. Menurut para ahli keuangan, memulai dengan langkah kecil seperti ini dapat membangun pola pikir menabung yang lebih besar dan berkelanjutan.
Dengan konsistensi, uang receh yang sering kali dianggap sepele dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk mengelola keuangan secara lebih baik. Jangan lupa untuk mengatur anggaran yang jelas, memahami prioritas pengeluaran, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menabung, tidak peduli seberapa kecil jumlahnya.
Penutup
Mengatur keuangan dengan baik adalah salah satu kunci sukses bagi kamu yang kuliah di luar negeri. Dengan memiliki perencanaan keuangan yang jelas, seperti menyusun anggaran bulanan, memanfaatkan diskon mahasiswa, dan menabung secara konsisten, kamu dapat lebih mudah menghadapi tantangan finansial. Selain itu, disiplin dalam mengelola pengeluaran akan membantumu menciptakan kebiasaan yang berguna untuk masa depan.
Jika kamu merasa membutuhkan bimbingan lebih lanjut, ICAN Education hadir sebagai solusi untuk memberikan berbagai tips dan solusi terkait kehidupan mahasiswa internasional. Dengan pengalaman mendalam, tim kami tidak hanya membantumu memilih universitas terbaik tetapi juga memberikan konsultasi seputar pendaftaran kuliah dan membantu kamu melewati langkah-langkahnya dengan maksimal.
Bahkan, ICAN Education terus melakukan pendampingan setelah kamu diterima di kampus tujuanmu, memastikan perjalanan studimu berjalan lancar. Gunakan jasa mereka untuk membuat perjalanan pendidikanmu lebih mudah dan terencana!