Kuliah di Australia tanpa IELTS kini makin diminati karena banyak pelajar merasa tes bahasa Inggris yang satu ini sering jadi tantangan besar sebelum berangkat studi ke luar negeri. IELTS sering jadi penghalang utama bagi pelajar internasional yang ingin kuliah di Australia, dan kabar baiknya, beberapa kampus top di Australia sudah membuka jalur alternatif yang jauh lebih fleksibel tapi tetap diakui secara resmi.
Lewat opsi ini, kamu tetap bisa kuliah di kampus keren tanpa harus stres mikirin skor IELTS, karena ada pilihan seperti internal English test dari kampus, bridging program, hingga jalur akademik tertentu yang langsung menerima kamu berdasarkan nilai sebelumnya. Jadi, makin banyak cara buat kamu yang pengen lanjut studi ke Australia tanpa drama dan tetap aman secara persyaratan.
Topik Pembahasan
Bisakah Kuliah di Australia Tanpa IELTS
IELTS sering jadi tantangan utama bagi pelajar internasional yang ingin kuliah di Australia, apalagi proses persiapannya kadang bikin capek duluan. Banyak yang pengen lanjut studi, tapi urusan tes bahasa Inggris justru terasa jadi beban tambahan. Kamu pasti pernah ngerasain betapa ribetnya mulai dari latihan soal, biaya tes yang lumayan, sampai jadwal yang nggak selalu cocok. Di tengah kebutuhan itu, muncul opsi lebih fleksibel buat kamu yang pengen tetap lanjut studi ke Australia tanpa drama berlebihan.
Sekarang makin banyak universitas top yang membuka jalur alternatif sehingga kamu tetap bisa lanjut kuliah di Australia tanpa IELTS lewat beberapa bukti kemampuan bahasa lain. Kampus-kampus ini ngasih pilihan kayak placement test internal, program bahasa Inggris dari kampus, atau menerima sertifikat lain seperti PTE dan TOEFL. Sistem kayak gini bikin proses pendaftaran jauh lebih bersahabat, terutama buat kamu yang sebenarnya sudah punya kemampuan bahasa Inggris tapi belum sempat ambil IELTS.
Menariknya, beberapa kampus juga mempertimbangkan latar belakang akademik kamu, termasuk riwayat belajar dengan pengantar bahasa Inggris. Jadi kesempatan buat lanjut kuliah di Australia tetap terbuka lebar tanpa harus khawatir soal satu jenis tes saja. Dengan semakin banyaknya jalur alternatif ini, langkah kamu buat kuliah di luar negeri jadi lebih ringan, lebih realistis, dan pastinya tetap aman secara persyaratan.
Kampus Terbaik di Australia yang Mempertimbangkan Tes Bahasa Lain Selain IELTS
Buat kamu yang lagi nyari kampus dengan syarat bahasa Inggris yang lebih fleksibel, Australia punya banyak pilihan menarik. Beberapa universitas top di sana sekarang nggak cuma terpaku pada IELTS, tapi juga menerima berbagai jenis tes bahasa lain yang sama-sama diakui secara internasional. Sistem ini jelas bikin proses daftar kuliah jauh lebih mudah. Berikut ini beberapa kampus terbaik di Australia yang mempertimbangkan tes bahasa lain selain di IELTS:
1. Monash University Australia

Monash University terkenal banget sebagai kampus riset papan atas di Australia, dan reputasinya memang nggak main-main. Dengan posisi #36 dunia versi QS World University Rankings 2026, Monash jadi incaran banyak pelajar internasional yang mau masuk ke lingkungan akademik kelas dunia. Program pendidikannya juga kuat, apalagi riset dan kurikulum internasionalnya yang selalu relevan. Di tengah minat global yang terus naik, Monash memberi akses lebih luas dengan membuka jalur kuliah tanpa IELTS, supaya pelamar dari berbagai negara tetap bisa bersaing tanpa hambatan administratif.
kamu juga akan lebih fleksibel karena Monash menerima beberapa tes bahasa lain yang tetap diakui secara internasional. Kebijakan ini hadir karena banyak calon mahasiswa datang dari latar dan negara yang sistem pendidikannya sudah berbasis bahasa Inggris atau punya akses berbeda terhadap jenis tes tertentu. Dengan pilihan alternatif ini, kemampuanmu tetap dinilai secara objektif, sekaligus membantu proses pendaftaran jadi lebih simpel. Di bawah ini adalah tes bahasa yang diterima Monash sebagai alternatif IELTS untuk jenjang sarjana (undergraduate):
- TOEFL iBT – minimal skor 79
- TOEFL Paper-based – minimal 550
- PTE Academic – minimal 58 (tiap sub-skill ≥ 50)
- Cambridge C1 Advanced (CAE) / C2 Proficiency (CPE) – minimal 176 (tiap skill ≥ 169)
Untuk program riset (graduate research), persyaratannya adalah:
- TOEFL iBT – minimal 79 (Reading 13, Listening 12, Speaking 18, Writing 21)
- PTE Academic – minimal 58 (communicative score ≥ 50)
- Cambridge C1 Advanced – minimal 176 (tiap skill ≥ 169)
Monash sengaja menerima berbagai jenis tes karena ingin memberi peluang lebih luas sekaligus mempertahankan standar akademiknya. Setiap tes punya kekuatan masing-masing dalam mengukur kemampuan baca, tulis, denger, dan bicara, jadi kamu tetap dinilai secara layak meski bukan pakai IELTS. Dengan sistem seleksi yang lebih ramah pelamar internasional ini, peluangmu buat lanjut studi di kampus top Australia jadi makin terbuka lebar.
2. The University of Melbourne

University of Melbourne dikenal sebagai salah satu universitas paling prestisius di Australia, dengan posisi #19 dunia versi QS World University Rankings 2026. Reputasinya yang kuat bikin banyak pelajar internasional mengincar kampus ini, apalagi standar akademiknya memang tinggi. Di sisi lain, Melbourne juga cukup adaptif dalam proses seleksinya, sehingga kampus Australia tanpa IELTS mulai jadi opsi yang ramah buat pelamar dari berbagai negara. Dengan sistem ini, kemampuan bahasa Inggris kamu tetap bisa dinilai tanpa harus terpaku pada satu jenis tes saja.
Karena mahasiswa datang dari latar yang beragam, Melbourne menerima beberapa tes bahasa Inggris lain yang kualitasnya tetap diakui global. Untuk program sarjana, berikut tes yang bisa dipakai beserta skor minimumnya:
- TOEFL iBT: 81–94
- PTE Academic: 64–72
- Cambridge CAE: 169
- LanguageCert Academic: 67
- Michigan English Test (MET): 58
Sementara untuk jenjang pascasarjana, syaratnya sedikit lebih tinggi, yaitu:
- TOEFL iBT: 91–94
- PTE Academic: 72
- Cambridge CAE: 178
- LanguageCert Academic: 73
- MET: 58–62
Melbourne membuka jalur ini karena ingin memastikan akses pendidikan tetap inklusif, tanpa menurunkan standar kualitas akademik. Banyak calon mahasiswa yang sudah memegang TOEFL, Cambridge, atau PTE dari negara asal, jadi prosesnya jadi lebih praktis dan efisien. Dengan fleksibilitas tes bahasa dan reputasi globalnya, Melbourne jadi salah satu pilihan terbaik buat pelajar internasional yang pengen naik level akademik di Australia.
3. The University of Adelaide

University of Adelaide punya reputasi top banget di Australia dan dunia internasional, termasuk grup elite Research-intensive (Group of Eight), jadi layak banget dipertimbangkan untuk melanjutkan studi. Kampus ini berdiri sejak 1874 dan dikenal karena penelitian mutakhir serta kualitas pengajaran tinggi. Dengan visi akademik yang kuat, Adelaide jadi destinasi menarik buat kamu yang serius ingin mendalami pendidikan atau bidang riset.
Untuk mendukung pelajar internasional, University of Adelaide menerapkan sistem kuliah di australia tanpa IELTS dengan menerima tes bahasa lain yang tetap kredibel. Beberapa tes alternatif yang diterima antara lain:
- TOEFL iBT – score minimum 79 (Writing 21, Speaking 18, Reading & Listening 13)
- Pearson Test of English Academic (PTE) – skor minimum 58 dengan tiap subskill ≥ 50
- Cambridge C1 Advanced (CAE) – skor minimum 176 dengan tiap skill ≥ 169
Alasan University of Adelaide membuka opsi tes selain IELTS karena mereka ingin membuka akses bagi mahasiswa dari banyak negara yang mungkin belum punya IELTS tapi sudah punya TOEFL, PTE, atau Cambridge. Sistem ini tetap menjaga standar akademik tinggi, sekaligus menyediakan jalur persiapan bahasa lewat program English Language Centre (PEP Pathway) untuk yang membutuhkan.
4. The University of Queensland

Nah, kalau kamu lagi nyari kampus top dunia pasti sering dengar nama University of Queensland (UQ). Dengan ranking #42 versi QS World University Rankings 2026, UQ dikenal sebagai universitas riset kelas dunia yang sudah berdiri lebih dari satu abad. Fokusnya kuat di pengajaran dan inovasi, dan kampus ini juga punya deretan penghargaan nasional terbanyak untuk kualitas pengajaran di Australia. Jadi wajar banget kalau UQ selalu jadi incaran pelajar internasional dari ratusan negara.
Buat kamu yang lagi pengen kuliah luar negeri tapi tetap pengen punya akses kuliah tanpa IELTS, UQ jadi salah satu kampus yang paling ramah karena menyediakan opsi tes bahasa yang lebih variatif. Mereka menerima beberapa tes internasional seperti:
- TOEFL iBT dengan kisaran skor 87–115
- PTE Academic 64–82
- CES 176–200
- BE skor 4–7
Pilihan tes alternatif ini diterapkan karena UQ paham banget bahwa akses setiap pelajar berbeda-beda. Banyak calon mahasiswa di dunia punya akses lebih cepat atau lebih cocok ke TOEFL, PTE, atau Cambridge, sehingga UQ memastikan semua tes internasional yang mereka terima tetap memenuhi standar akademik tinggi. Buat yang belum memenuhi skor bahasa, UQ juga menyediakan Bridging English Program supaya kamu bisa meningkatkan kemampuan dulu sebelum masuk kelas akademik. Sistem yang fleksibel inilah yang bikin UQ makin diminati pelajar global.
5. Australian National University

Kalau bicara soal kampus unggulan di Australia, rasanya nggak lengkap tanpa menyebut Australian National University (ANU). Dengan ranking #32 versi QS World University Rankings 2026, ANU dikenal sebagai universitas riset premium dengan kualitas pengajaran yang konsisten juara. Kampus ini juga punya deretan Nobel laureates terbanyak di Australia dan dinobatkan sebagai universitas dengan lulusan paling gampang diterima kerja menurut Times Higher Education 2023–2024. Reputasinya sudah mengakar sejak 1946 dan sampai sekarang jadi magnet pelajar dari seluruh dunia.
Buat kamu yang punya rencana kuliah di australia tanpa IELTS, ANU termasuk kampus yang kasih opsi tes bahasa lain yang tetap diakui secara global. Mereka menerima beberapa test, seperti:
- TOEFL iBT dengan skor minimal 80 (reading & writing 20, listening 18, speaking 18)
- Cambridge C1 Advanced dengan skor keseluruhan 176
- PTE Academic minimum 64 dengan setiap komponen 55.
ANU membuka banyak pilihan tes karena ingin mempermudah akses mahasiswa internasional yang berasal dari latar belakang berbeda. Meski fleksibel, standar akademiknya tetap ketat karena setiap tes alternatif mengukur empat kemampuan inti yang dibutuhkan untuk kuliah dan riset. Selain itu, ANU ingin memastikan semua mahasiswa punya kesiapan bahasa yang kuat tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran di kelas. Pendekatan ini bikin ANU tetap kompetitif sekaligus inklusif untuk pelajar dari seluruh dunia.
Kuliah di Australia tanpa IELTS makin diminati karena banyak kampus sekarang membuka jalur alternatif yang lebih fleksibel buat pelajar internasional. Kamu tetap bisa mengejar kampus impian tanpa merasa terhambat urusan tes bahasa, asalkan tahu opsi dan syarat yang tepat. Dengan peluang yang makin luas ini, belajar di Australia jadi langkah yang jauh lebih realistis dan nggak serumit yang dibayangkan.

Supaya prosesnya makin gampang, kamu bisa mengandalkan ICAN Education, agen pendidikan luar negeri profesional yang sudah lama banget menangani ribuan pelajar Indonesia. Mulai dari konsultasi kuliah, persiapan dokumen, cari jurusan yang pas, sampai bantu urusan akomodasi dan info jalur kuliah di Australia tanpa IELTS, semuanya bisa dibantu secara menyeluruh. ICAN Education berbasis di Tangerang dan Jakarta, dan sudah punya 14 cabang di berbagai kota besar, jadi kamu bisa datang ke kantor terdekat kapan aja butuh bantuan.
Kalau kamu pengen kuliah di luar negeri tanpa ribet, sekarang saatnya ambil langkah nyata. Hubungi ICAN Education dan dapetin layanan gratis mulai dari pendaftaran kampus, pengurusan visa pelajar, beasiswa, sampai penjemputan bandara dan pre-departure briefing. Tim konsultan yang profesional dan berpengalaman siap bantu kamu biar perjalanan studi ke Australia berjalan lancar dari awal sampai berangkat. Yuk mulai wujudkan rencana studi luar negerimu bareng ICAN Education!



